Usaha Perahu Tradisional Bertahan

Usaha Perahu Tradisional Bertahan

DUMAI (HR)- Meski krisis ekonomi global melanda, usaha kerajinan perahu tradisional di Kota Dumai tetap bertahan. Malahan, pengajin kewalahan memenuhi pesanan.

Bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir, cukup banyak beraktifitas secara dengan memakai perahu tradisional. Makanya, usaha kerajinan di bidang itu pun tak pernah mati. Bahkan, sebaliknya terus berkembang di tengah merosotnya ekonomi dunia.

Kerajinan perahu tradisional terus ditekuni oleh sebagaian masyarakat untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga. Apalagi kian tahun pesanan pun terus bertambah walaupun ketersediaan bahan baku susah untuk didapat. Bagi masyarakat tradisional, kapal motor atau kerap disapa masyarakat Cina dengan sebutan tongkang, yang artinya tong adalah tempat sementara kang berartikan perahu.

Hal itulah yang membuat aktivitas masyarakat tradisional sebagai pembuatan kapal perahu kayu masih bertahan sampai detik ini. Pekerjaan tersebut bukan hanya sebagai keahlian tetapi merupakan pekerjaan tetap dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Amat Tongkan, seorang pengrajin yang tinggal Jalan Nelayan Laut, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, menuturkan bahwa ia sudah puluhan tahun menekuni usaha perahu tradisional ini.

“Kita melakukan pekerjaan ini dari tahun 1987 di sini (bibir pantai jalan nelayan darat red) biasanya kapal kayu yang di kerjakan di pesan oleh penguasaha kapal kayu, disini kita dock kapal yang akan di perbaiki,selain perbaiki juga disini kapal perahu kayu di produksi dengan peralatan tradisional. ”ujarnya Amat tukang pembuat kapal tradisional.

Pengrajin yang sudah berkecimpung di dalam dunia produksi kapal tradisional yang merupakan tempat pokok mereka mencari nafkah dan menutupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. sehingga kini pekerja pembuat kapal tradisionalpun masi bertahan.

Pengrajin lainnya, Jafar mengatakan hasil pendapatan satu harinya setara  dengan upah sebesar Rp100 ribu.

"Kendala yang selalu kami hadapi masalah ketersediaan bahan baku kayu. Khususnya kayu jenis meranti yang mulai sulit didapat pengrajin," imbuhnya.(zul)