Tim Puskesmas Panipahan Lakukan EHRA

Tim Puskesmas Panipahan Lakukan EHRA

PANIPAHAN-Tim Kesehatan Puskesmas Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas, melakukan tugas kegiatan study Environment Health Risk Assessment. Kegiatan dilakukan di Kepenghuluan Sungai Daun, Jumat (30/10).

Kepala Puskesmas Panipahan, dr Hj Netti, menyebutkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan sebanyak 7 bidan desa, ditambah perawat 4 orang. Kegiatan tersebut langsung dipimpinnya.

Dijelaskan Netti, Selasa pukul 09.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor, mereka beriringan dari Panipahan dengan jumlah 9 orang berangkat menuju Sei Daun dan baru sampai di tempat pada pukul 11.30 WIB. Sesampainya di sana, mereka langsung melapor ke kantor penghulu.

"Meskipun penghulunya tidak ada ditempat, tapi kami disambut oleh stafnya ibu Lina. Karena sekdes dan kaur juga sedang keluar kantor jadi kami menunggu sekitar 15 menit karena untuk kegiatan ini harus diketahui pihak kepenghuluan. Apalagi surat  yang dikirimkan dari Dinkes tanggal 28 September itu kita sudah kirimkan ke camat dan ke kantor penghulu Sei Daun melalui Kepala Pustu, Kiki Sri Rahayu," kata Netti, menguraikan.

Dikatakannya, keberhasilan kegiatan ini dipengaruhi oleh kerja sama yang baik, karena sambutan yang sangat baik tentunya mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan ini. Pihaknya berterima kasih kepada Sekdes, Rusli, karena sangat baik sambutannya dan dalam waktu singkat bisa mengumpulkan para Kaur dan RT, guna menemani ataupun mendampingi ke rumah warga, sampai kegiatan usai, serta pihaknya juga dijamu makan siang bersama di kantor tersebut.

Dari 194 desa yang ada di Kabupaten Rohil, sesuai dengan anggaran yang tersedia di APBD-P, maka ditetapkan 39 persen dari desa yang ada untuk disurvey, yaitu sebanyak 76 desa, dimana 1 desa 40 responden yang terdiri dari 8 RT masing masing RT sebanyak 5 responden.

Untuk Kecamatan Pasir Limau Kapas, hanya satu desa yang menjadi sampel EHRA, yakni Kepenghuluan Sei Daun, termasuk dalam desa strata 2. Sei Daun memiliki jumlah RT 25 dan  untuk 8 RT yang ditentukan secara menggunakan rumus interval. RT yang kami lakukan studi EHRA RT 3,6,9,12,15,18,21 dan 24.

Responden juga sukarela menjawab pertanyaan yang diajukan enumerator, bahkan sangat kooperatif tidak ada yang menolak diwawancarai.

 Informasi yang diberikan responden atau ibu rumah tangga akan membantu pemerintah kab/kota merencanakan program lingkungan. Waktu wawancara diperlukan 30 menit peresponden.

Pertanyaan seputar kebersihan didalam rumah dan di lingkungan rumah, serta sumber air bersih ada 12 kuesioner yang harus diisi dan ditanyakan pada responden. Setelah selesai wawancara, kami menempelkan kertas sebagai tanda bahwa rumah tersebut adalah rumah terpilih studi EHRA dan supaya bisa membantu petugas di desa, jika ada kesalahan dalam pengisian kuesionernya. (adv/humas)