Transportasi Warga Lumpuh Total

Jembatan di Reteh Inhil Ambruk

Jembatan di Reteh  Inhil Ambruk

TEMBILAHAN (HR)-Sebuah jembatan kayu yang berada di Reteh, Kecamatan Keritang, Indragiri Hilir, tiba-tiba ambruk pada Kamis (29/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam peristiwa itu, sebuah mobil pengangkut semen jenis L300 dan satu unit sepeda motor, terjatuh ke dalam sungai, seiring dengan ambruknya jembatan itu.  

Kejadian itu mengakibatkan transportasi warga di kawasan itu, khususnya menuju ibukota kecamatan Kotabaru Reteh, jadi lumpuh total. Robohnya jembatan itu juga berdampak terhadap aktivitas perhubungan menuju daerah lain. Sebab, jembatan ini juga menjadi sarana vital yang menghubungkan
Jembatan
Kecamatan Keritang menuju Kecamatan Kemuning, termasuk menuju Provinsi Jambi.
Saat ini, kendaraan yang biasa melintasi jembatan itu, terpaksa harus berputar arah.

Menurut warga sekitar, Yuri Handayani (26), selama ini kondisi jembatan itu sebenarnya sudah tidak layak. Sejak dibangun tahun 1994 lalu, tidak ada perbaikan mendasar yang dilakukan terhadap jembatan itu, sehingga kondisinya menjadi mengkhawatirkan.
"Tapi selama ini masih dilewati kendaraan dan para pejalan kaki," ujarnya.

Dalam peristiwa itu, Yuri mengatakan ada satu unit mobil pengangkut semen jenis L300 yang masuk ke sungai, karena terjebak di tengah jembatan. Selain itu, ada juga satu sepeda motor yang mengalami nasib serupa.

"Sekarang warga masih berusaha membawa mobil itu ke atas, semua pada ramai berkumpul di jembatan. Cuma sekarang, aktivitas perhubungan di sini jadi terganggu. Kami hanya bisa menggunakan pompong," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Keritang, Ridwan. "Syukurnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Cuma ada satu mobil yang masuk ke sungai," terangnya.

Diterangkan, jembatan itu memiliki panjang lebih kurang 150 meter. Sementara bagian yang rusak dan ambruk ke dalam sungai adalah di bagian tengah sepanjang 50 meter. Ia juga mengakui, selama ini jembatan itu sudah dalam kondisi rusak. Namun tidak perbaikan mendasar. Bila pun ada, paling hanya perbaikan ringan saja.
"Akibat robohnya jembatan ini, arus transportasi warga terputus total untuk menuju ibukota kecamatan, mereka terpaksa menggunakan sampan untuk menyeberang," ujarnya.

Menurut informasi, kerusakan jembatan Reteh tersebut, sebenarnya sudah sering disampaikan ke DPRD dan Pemprov Riau. Namun hingga saat ini, tidak ada respon, meski jembatan itu seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Warga pun menyesalkan hal itu.

"Selama ini hanya janji-janji saja akan diperbaiki, padahal kerusakan jembatan tersebut sudah semakin parah, sampai roboh pada hari ini," ujar warga Keritang lainnya, Benny.

Cari Solusi
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau H Musyaffak Asikin meminta Pemprov Riau mencarikan solusi. "Tolong baik Pemprov Riau maupun Pemkab Inhil agar segera mencarikan solusi, jangan sampai aktivitas warga lumpuh," pintanya.

Sebelumnya, lanjut politisi PAN tersebut, Kadis Bina Marga Provinsi Riau mengatakan akan menganggarkan pembangunan tiang jembatan baru sebesar Rp25 miliar pada APBD 2016 mendatang.

"Namun karena ini sifatnya mendesak, saya meminta agar dicarikan solusi. Saya renacanya malam ini bersana PPTK Bina Marga akan turun ke lokasi untuk melihat kondisi dan mencari jalan keluar, apakah memungkinkan badan jembatan diperbaik, atau solusi jembatan sementara," sampai wakil rakyat dari daerah pemilihan Indragiri Hilir ini.

Agar arus barang dan orang serta lancarnya aktifitas warga, Musyaffak juga meminta kepada Pemkab Indrahiri Hilir untuk melakukan langkah cepat dengan membuat alternatif lain bagi transportasi warga. (dan, bbs, rtc, grc)