Peluang Investasi Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan

Peluang Investasi Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan

Dimilikinya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pelalawan Hambali menyampaikan bahwa Berdasarkan potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia di Kabupaten Pelalawan 85 % masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, maka sektor pertanian khususnya sub sektor Kehutanan dan Perkebunan pantas menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.  Namun masih ada kendala dengan ketersediaan lahan.

Di tambahkan Hambali, sehubungan dengan ketersediaan lahan di lapangan saat ini sangat sulit mendapatkan lahan satu hamparan dengan luasan lebih dari 500 Ha.
Namun demikian kemungkinan pengembangan kehutanan dan perkebunan masih ada dengan memanfaatkan lahan-lahan yang telah dicadangkan perusahaan ataupun koperasi yang telah memperoleh izin usaha kehutanan dan perkebunan dari gubernur maupun bupati. Akan tetapi perusahaan ataupun koperasi tersebut tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Untuk itu lanjut Hambali, peluang pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan di Pelalawan, masih dapat dilakukan dengan melakukan peremajaan dan rehabilitasi tanaman, dimana masih banyaknya tanaman komoditi kehutanan dan perkebunan  tua dan rusak, serta melakukan upaya pembangunan pembenihan dan pembibitan komoditi kehutanan dan perkebunan
Selain itu, benih merupakan salah satu faktor yang sangat menetukan produktivitas dan mutu hasil perkebunan yang diusahakan para pekebun. Penggunaan benih unggul bermutu merupakan suatu keharusan dalam berbudidaya tanaman hutan dan kebun yang pada umumnya merupakan tanaman tahunan. Karena apabila salah dalam penggunaan benih pada budidaya tanaman hutan dan kebun akibatnya fatal yaitu pekebun akan mendapatkan produktivitas kebun yang relatif sangat rendah, disamping mutu hasilnya juga rendah. Sehingga harga jualnya relatif sangat rendah, dan akhirnya sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh pekebun.
Selain itu, khusus di sub sektor kehutanan dan perkebunan berpeluang juga investasi untuk 3 produk komoditi utama yaitu industri hilir kelapa sawit, pabrik pengolahan terpadu kelapa dan produk sampingan lainnya,  industri hilir pengolahan karet dan kayu karet
Komoditas kelapa sawit terdapat peluang membangun industri hilir produk kelapa sawit seperti pabrik minyak goreng, margarine, olein , biodiesel dan lain-lain yang mempunyai nilai tambah dalam rangka pemasukan devisa sekaligus peningkatan pendapatan petani.
Dari komoditas kelapa dapat dibangun pabrik kelapa terpadu dan hasil ikutannya seperti tempurung kelapa, serat sabut dan kayu kelapa tua yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai industri.
Sedangkan komoditas karet berpeluang untuk dibangunnya industri hilir dan potensi kayu karet yang dapat dimanfaatkan untuk industri furniture.
Perkembangan komoditi kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan sangat dominan, hal ini terlihat animo masyarakat, baik perusahaan maupun petani kebun yang berlomba-lomba menanam komoditi ini.
Ini disebabkan karena kehutanan dan perkebunan kelapa sawit dalam segi ekonomi sangat menjanjikan. Karena harga komoditi ini cukup baik. Produksi kelapa sawit sebesar 1.760.617,29 ton/tahun CPO. Berdasarkan perkembangan pembangunan kebun kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan terletak sentra pengembangan utamanya di Kecamatan Pangkalan Kuras, dan Langgam.
Tanaman karet di Kabupaten Pelalawan sebagian besar berasal dari pembangunan kehutanan dan perkebunan program SRDP /TCSDP yang ditanam di Pangkalan Kuras, Bunut, Bandar Petalangan, Langgam, Ukui dan Kerumutan.
Tanaman kelapa di Kabupaten Pelalawan sebagian besar ditanam di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti , namun pada saat ini petani kelapa sangat lesu dikarenakan harga jual kelapa sangat rendah untuk itu guna meningkatkan pendapatan petani diusahakan dengan pola diversifikasi tanaman dengan menanam tanaman sela kakao dan kopi diantara tanaman kelapa.
Dari program yang direncanakan dan dilaksanakan, maka perlu hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan perkebunan pada program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2015.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan telah melaksanakan pemberian bantuan pengembangan karet seluas 395 ha, pengembangan sawit seluas 173 ha , peremajaan kelapa seluas 50 ha dan pengembangan diversifikasi tanaman kakao seluas 80 ha yang kesemuanya di kelolah langsung oleh petani kita.

Khusus program pemberian bantuan pengembangan kebun kelapa masyarakat yang memasuki usia tidak produktif, saat ini difokuskan  di Kecamatan Kuala Kampar berupa peremajaan kebun kelapa milik petani yang anggarannya dari APBN dengan luas yang ditetapkan 100 ha dengan titik lokasi peremajaan di beberapa titik, diantaranya di Desa Labuhan Bilik seluas 30 ha, Desa Sokoi dan pengembangan diversifikasi tanaman kakao seluas 60 ha di Desa Sungai Solok
Hambali menerangkan, bahwa dengan direalisasikannya pembangunan atau peremajaan tanaman kebun serta pemberian bantuan bibit unggul untuk semua komoditi perkebunan masyarakat, hal ini dinilai sangat penting dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam membangun sebuah objek mata pencaharian masyarakat yang selama ini hidupnya memanfaatkan alam dengan mengolah lahan serta bercocok tanam.

“Jadi kalau kita bantu mereka melakukan peremajaan kebun dengan memberi bantuan bibit unggul diharapkan akan mencapai hasil maksimal kalau dirawat secara maksimal, pastinya akan terwujud peningkatan produktivitas hasil panen yang akan mempengaruhi peningkatan perekonomian warga. Sehingga kemandirian masyarakat lewat sektor perkebunan dan kehutanan bisa tercapai," tutup Hambali. (advertorial)