Remaja Dibekali Kursus Pra-Nikah

Remaja Dibekali Kursus Pra-Nikah

DUMAI (HR)-Majelis Ulama Indonesia Kota Dumai melaksanakan pelatihan keluarga sakinah khusus remaja yang digelar  di aula Madrasah Aliyah Negeri Dumai. Acara ini sebagai sebuah bentuk antisipasi terhadap fenomena hamil luar nikah yang terjadi belakangan ini di Kota Dumai

Ketua MUI Kota Dumai, Lukman Syarif, MA kegiatan ini adalah sebuah bentuk kepedulian MUI Kota Dumai dan rasa tanggungjawab dakwah Islamiyah serta respon segera terhadap fenomena krisis moral, pornografi dan pergaulan bebas serta budaya seks pra-nikah maupun kehamilan pra-nikah di kalangan remaja Islam yang memiliki kecenderungan untuk terus meningkat.

"Sesungguhnya maksiat, dosa dan perbuatan mesumlainnya terutama zina jika terus dibiarkan terjadi, baik sengaja ataupun karena sikap permisif yang dimiliki ummat tentunya akan mengundang datangnya bencana dan musibah yang tak mampu kita menolak dan mengelaknya," kata Lukman Syarif.

Dijelaskan Lukman, kegiatan ini dikuti dengan penuh antusias oleh para peserta remaja mahasiswi dan siswi SLTA yang dipilih secara selektif oleh MUI Kota Dumai.

Ia  memaparkan bahwa menjaga kehormatan dan keluhuran nasab dan martabat diri adalah bagian dari Maqoosid As Syariah (tujuan utama syariat Islam), sehingga penikahan patut dan mesti dianggap sakral dan penuh dengan nuasa ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.

Umat terbentuk dari kumpulan rumahtangga-rumahtangga yang ada dalam sebuah masyarakat. Apa bila setiap rumah tangga baik dan Islami maka baik dan Islami juga ummat dan masyarakatnya.

"Jika rumah tangga umat bermasalah maka timbullah banyak masalah dalam kehidupan masyarakat kita," katanya.
Selanjutnya ia menyatakan  pelaku zina akan mendapat kesusahan hidup di dunia dan akhirat serta mendapat murka Allah swt.

Adapun anak yang terlahir dari sebuah perzinahan tidak boleh di Bin / Binti kan kepada ayahnya, ia tidak akan akan mendapat hak waris dari kedua orantuanya serta jika ia anak perempuan maka ayahnya tidak berhak menjadi walinya pada saat pernikahannya.

Para remaja diingatkan akan bahaya pergaulan bebas dan urgensi menjauhi semua bentuk perbuatan haram yang mendekatkan kepada perbuatan zina, seperti berduaan di tempat sepi, berboncengan mesra dan pornogarafi. Karena seseorang yang terbiasa menikmati yang haram akan merasa yang halal itu hambar dan hilang rasa.

Fenomena nyata di depan mata bahwa sebagian remaja kita hari ini, cenderung cepat matang secara biologis tetapi sangat mentah secara pemikiran, karakter dan ideologis.

"Sesuatu yang baik hendaklah dimulai dengan niat yang baik. Dengan melakukan sesuatu yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik," paparnya sedikit berfalsafah.(zul)