diduga disengaja

Prajurit Kostrad Tewas Dilindas Mobil

Prajurit Kostrad Tewas Dilindas Mobil

PEKANBARU (HR)-Nasib mengenaskan dialami Kopda Dadi Santoso, anggota Kostrad Batalyon Kesehatan. Prajurit yang diturunkan ke Bumi Lancang Kuning untuk membantu mengatasi karhutla itu, malah tewas dengan kondisi mengenaskan.
Nyawanya tak bisa diselamatkan lagi,
setelah mengalami luka parah di bagian kepala, akibat ditabrak dan dilindas mobil. Peristiwa itu terjadi di area Purna MTQ Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, Senin (26/10) dini hari kemarin.

Kecelakaan tersebut diduga disengaja. Namun kepastiannya masih diselidiki Polresta Pekanbaru.

Sementara itu, jenazah Kopda Dadi Santoso akhirnya dilepas secara upacara militer, di Makorem 031/WB, Senin siang kemarin. Suasana duka yang mendalam, terasa menyertai pelepasan jenazah.

"Kasus tabrak lari tersebut masih kita selidiki. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Karena menurut informasinya, ada lima sepeda motor dan satu mobil Panther pada saat kejadian. Kita masih usut apakah ada dugaan unsur kesengajaan," ujar kata Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.


Informasi yang dirangkum dari beberapa sumber, sebelum peristiwa itu terjadi, korban yang ditugaskan untuk membantu pemadaman Karhutla di Riau itu sedang tidur di salah satu gedung di area Purna MTQ bersama rekan-rekannya.


Saat itu, mendadak ada keributan dari luar gedung. Bersama petugas keamanan Purna MTQ, korban langsung mendatangi lokasi keributan. Ketika itu, diduga ada gerombolan motor yang sedang ribut dengan kelompok lain yang salah seorangnya mengendarai mobil. Korban bersama petugas keamana MTQ lantas menegur dan membubarkan keributan tersebut.

Entah panik atau tak terima ditegur, anggota gerombolan yang mengendarai mobil jenis Panther tersebut secara sengaja langsung menabrak korban. Sementara informasi yang lain menyebutkan pengemudi panik melihat ada tentara datang sehingga hilang kendali dan menabrak korban hingga luka parah.

Menurut Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sejauh ini, sebanyak tujuh orang saksi telah dimintai keterangannya.

Orang nomor dua di jajaran Polresta Pekanbaru itu juga mengimbau kepada pelaku agar sebaiknya menyerahkan diri. Sementara bagi masyarakat yang melihat atau menemukan mobil Panther yang dicurigai terlibat aksi itu, agar menginformasikan kepada pihak Kepolisian.

Duka Cita
Sementara itu, Plt Gubri Arsyajudliandi Rachman mengatakan, Pemprov Riau ikut berduka cita atas peristiwa yang dialami Dadi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri upacara pelepasan jenazah Kopda Dadi Santoso di Makorem 031/WB. Sebagai bentuk belasungkara, Pemprov Riau juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.

"Kita turut prihatin atas meninggalnya anggota Kostrad yang bertugas sebagai tim kesehatan untuk korban asap di Pekanbaru. Semoga pihak keluarga bisa tabah dan ikhlas menerima cobaan yang cukup berat ini," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan pihak keluarga, jenazah Dadi dipulangkan ke Palembang, kampung kelahiran almarhum.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger yang mendampingi Plt Gubernur Riau, menyatakan, pihaknya akan memberikan bantuan sebagai tali kasih kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Bantuan itu besok kami serahkan ke Kostrad. Karena rencananya, besok tim Kostrad akan mengakhiri masa tugasnya selama 1,5 bulan dalam Satgas penanggulangan bencana asap," kata Edwar.

Edwar menyebutkan, selama ini Kopda Dadi ikut bergabung dalam tim kesehatan Satgas Tanggap Darurat Bencana Asap.

"Selama ini tim kesehatan Kostrad sudah memberikan bantuan pelayanan kesehatan buat masyarakat Pekanbaru korban asap. Kami juga berterima kasih kepada Tim Kostrad yang selama ini sudah membantu kami," kata Edwar. (nom, rls)