Untuk ke-5 Kali

IKPP Raih Penghargaan Primaniyarta

IKPP Raih Penghargaan Primaniyarta

JAKARTA (HR)-Salah satu pilar usaha Sinar Mas di bidang pulp & kertas, Asia Pulp & Paper (APP) melalui PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) meraih penghargaan Primaniyarta untuk ke-5 kalinya sebagai eksportir berkinerja.

“Kami menyambut baik capaian ini, karena penghargaan ini merupakan wujud nyata kami dalam menghasilkan produk berkualitas sehingga dapat diterima pasar internasional. Penghargaan ini mengidentifikasikan nilai dan volume ekspor kami naik dari tahun ke tahun," jelas Direktur APP Suhendra Wiriadinata seusai menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke-30 tahun 2015 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10).
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.
Penghargaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia ini memiliki tujuan untuk mengapresiasi para eksportir nasional yang mencatatkan prestasi terbaik dalam ekspor nonmigas. Sebelumnyam perusahaan nasional ini juga meraih penghargaan  untuk kategori yang sama pada tahun 2007, 2009 dan 2010, 2012.
“Kami selalu beroperasi dengan prinsip berkelanjutan, transparansi serta menjunjung tinggi peraturan pemerintah dan taat hukum,” ujar Suhendra.  Pencapaian itu, menurutnya tak lepas dari potensi sektor pulp dan kertas sebagai andalan ekspor nasional. "Sesuai dengan permintaan pasar, kami memproduksi kertas dan produk turunannya yang memiliki nilai tambah," katanya.
Penghargaan Primaniyarta tahun ini terdapat penambahan kriteria green product ke dalam tiap kategori, khususnya bagi ekspor produk berbasis sumber daya alam dan produk olahan yang berpotensi menghasilkan limbah berbahaya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan produk yang berkelanjutan.
“Produksi bubur kertas (pulp) dan kertas membutuhkan pasokan bahan baku kayu secara berkelanjutan, ini hanya bisa didapat dengan menjaga kelestarian hutan tanaman, dan lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, penyiapan lahan lahan tanpa bakar (zero burning policy) menjadi komitmen kami sejak tahun 1996. Selain itu, sejak tahun 2013 kami telah menerapkan kebijakan konservasi hutan (Forest Conservation Policy), yang salah satu komitmennya adalah tidak membuka lahan baru dari hutan alam,” tegasnya. (rls)