Proyek Multiyears di Pangkalan Lesung

Asal Jadi dan Diprediksi tak Bertahan Lama

Asal Jadi dan Diprediksi tak Bertahan Lama

PANGKALAN LESUNG (HR)-Proyek pembangunan jalan di Pangkalan Lesung yang dibiayai APBD Kabupaten Pelalawan melalui tahun jamak atau multiyears diprediksi tidak akan bertahan lama.
Pasalnya, sejumlah item pengerjaan dinilai asal jadi tanpa memperhatikan kualitasnya. Seperti pengerjaan drainase dan box culvert, belum selesai pengerjaannya, sudah terlihat retak-retak hingga pecah.
Proyek jalan sepanjang 14 km ini dikerjakan oleh PT Wahana Jaya Prima d?engan menyedot anggaran senilai Rp66.561.000.000 dengan nomor dan tanggal kontrak 620/D.PU/BM-KTR/2014/19 tanggal 4 Desember 2014, lama pengerjaan 540 hari. Pengerjaan melalui tahun jamak 2014-2016 ini di awasi oleh Konsultan Pengawas PT Arcende.
Pantauan di lapangan, pengerjaan jalan multiyears untuk mengurai daerah-daerah yang terisolir di Kecamatan Pangkalan Lesung ini terlihat pembangunan box culvert dan drainase yang terkesan asal jadi.
Sejumlah box culvert di tengah badan jalan ini telah ambruk. Untuk menutupi bobrok pengerjaan box culvert yang telah pecah itu, rekanan menopang dengan material kayu di dalam box culvert. Begitu pula, saluran pembuangan air di kiri dan kanan badan jalan itu, sudah pecah dan pengerjaan yang tak bermutu. Diprediksi, proyek ini tak akan lama dinikmati oleh masyarakat.
"Jika begini hasil proyek multiyears ini dijamin tidak akan lama bertahan. Saya pastikan pengerjaan box culvert dan drainase ini jauh menyimpang dari spesifikasinya. Sedikitnya ada 13 box culvert yang kita periksa, dan kondisinya sudah ambruk," ungkap salah warga, Rabu (21/10).
Namun, oleh rekanan pelaksana box culvert itu ditopang menggunakan kayu. Dipastikan bila penyanggah dilepas, maka badan jalan akan ambruk. Ini mesti disikapi secepatnya oleh dinas terkait, karena pihak rekanan sekarang ini telah melakukan pengaspalan badan jalan tersebut.
Sementara itu Suryadi, rekanan pelaksana kegiatan proyel multiyears ini, saat ditemui di lapangan, mengakui kondisi box culvert dan drainase itu awalnya belum cukup umur alias belum keras, tapi telah dilewati oleh armada pengangkut buah kelapa sawit. Akibatnya, box culvert pecah.
"Kita akan perbaiki semua kerusakaan tersebut. Karena saat ini kita masa pengerjaan ditambah nanti masa pemeliharaan selama setahun. Jadi, jika ada kerusakan atau tidak sesuai bestex, maka kita akan perbaiki. Namun, kita pastikan semua pengerjaan sesuai dengan bestex," ungkapnya.
Tanggung Jawab
Danil, Konsultan Pengawas dari PT Arcende juga mengakui bahwa setiap kerusakan badan jalan maka kontraktor pelaksana kegiatan akan bertanggung jawab melakukan perbaikan.
"Masa pemeliharaanya selama setahun, jadi bila ada kekurangan maka akan diperbaiki oleh pihak rekanan dengan pengawasan ketat dari Konsultan Pengawas," ujar Danil di lokasi pengerjaan, Rabu (21/10).
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Pelalawan, Imustiar, mengharapkan kerjasama pihak kontraktor pelaksana agar melakukan pengerjaan sesuai dengan bestex dan anggaran. Bila ada temuan kondisi badan jalan yang tidak sesuai bestex, maka masyarakat juga berhak melaporkan hal tersebut kepada DPRD Pelalawan.
"Kita minta kepada kontraktor pelaksana bila ada pengerjaan yang asal jadi, maka harus bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan. Ini akses vital masyarakat, jangan main-main dalam pengerjaan. Terlebih lagi, jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat setempat," saran Imustiar.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Pelalawan, Tengku Iwan Prawira, saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya tak ada jawaban. Kendati nomornya dalam kondisi aktif.(zol)