APBD Defisit, Dana BOSDA di SMAN 1 Tambut Dihentikan

20 Guru Komite Terancam tak Bergaji

20 Guru Komite Terancam tak Bergaji

TAMBUSAI UTARA(HR)-Sebanyak 20 guru komite SMAN 1 Tambusai Utara terancam tidak terima gaji akibat dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah dihentikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Penghentian dana BOSDA ini karena APBD Rohul 2015 defisit.

Hal ini disampaikan Kepala SMAN 1 Tambusai Utara, Eri Mulyadi, akhir pekan kemarin. Dikatakannya, selama ini lima puluh persen dari anggaran dana BOSDA tersebut diperuntukkan untuk membayar honor guru komite sekolah. Namun mulai Januari 2015 dana Bosda tersebut tidak ada lagi. Akibatnya sekolah tidak mampu lagi mencari dana untuk pembayaran gaji guru honor komite tersebut.

“Yang paling sulit bagi kami akibat penghentian pengucuran dana BOSDA ke sekolah yakni membayar honor 20 orang guru komite sekolah sebesar Rp950 ribu per orang. Dari total keseluruhan dana bantuan sekolah itu, 50 persen kami gunakan untuk membayar honor guru komite,” katanya.

Efek lain akibat dihentikan dana BOSDA tersebut, pihak sekolah tidak dapat melakukan perbaikan fasilitas sekolah yang rusak. Seperti ruangan belajar yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Atap rumbel banyak yang berlubang dan ruangan MCK sekolah juga sudah tidak layak dipergunakan.

Terobosan sudah dilakukan pihak sekolah untuk mencari dana memperbaiki fasilitas sekolah tersebut. Seperti pengajuan proposal bantuan, ke Disdikpora Kabupaten sampai Provinsi. Namun hingga saat ini tanggapan ataupun solusi dari pihak dinas terkait tersebut tidak ada.

Yang tak kalah penting, kata Eri, orang tua pelajar di SMAN 1 Tambusai Utara yang merupakan karyawan di PT Torganda sangat kesulitan membayar kebutuhan sekolah anaknya. Pasalnya, saat ini operasional PT Torganda mengalami kemacetan, yang menyebabkan mata pencaharian karyawannya semakin merosot.
 
Untuk itu, sekolahmengambil inisiatif dengan memberikan kelonggaran kepada orang tua murid dalam membayar keperluan sekolah anaknya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Rohul, M Zen membenarkan dana BOSDA tersebut dihentikan sejak tiga bulan terakhir. Hal ini terjadi dampak defisitnya anggaran APBD Kabupaten Rohul tahun 2015. Untuk tahun 2016 pihaknya akan merealisasikan bantuan khusus guru komite sekolah.

"Kita sudah berikan solusi untuk beberapa sekolah di Tambusai Utara menggunakan dana BOS Pusat untuk pembayaran gaji ataupun honor guru komite di sekolahnya masing-masing. Meskipun tidak ada Juknisnya, tetapi keperluannya sangat mendesa," tutupnya. (yus)