Peningkatan Disiplin PNS Guna Kejar Target

Peningkatan Disiplin PNS Guna Kejar Target

SELATPANJANG (HR)- Masa kerja yang tinggal hanya beberapa puluh hari lagi menjelang berakhirnya tahun 2015 ini, diharapkan kepada seluruh pegawai negeri sipil di Meranti, meningkatkan disiplin dan etos kerjanya.

Jika tidak ada perubahan pola kerja untuk bekerja secara taktis dan terinci maka capain target pada triwulan ke empat tahun ini akan kembali minim. Dan dampaknya masih akan menyisakan berbagai PR termasuk serapan dana pembangunan minim pula.

Demikian diungkapkan Mikwan, anggota DPRD Kepulauan Meranti, kepada Haluan Riau lewat ponselnya Kamis kemarin. Anggota Komisi A DPRD Meranti itu mengatakan, cukup khawatir akan minimnya capaian para SKPD dalam realisasi target yang telah direncanakan.

Untuk itu menurutnya, tidak ada kata lain selain mempergunakan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Kurangi kegiatan seremonial yang hanya membuang waktu secara sia-sia itu.

Dengan demikian bisa mempertinggi angka persentase capaian target dalam pelaksanaan program kerja pada anggaran perubahan tahun 2015 ini,”kata dia lagi.

Menurutnya, masyarakat sangat menunggu hasil kerja dari pemerintah itu. Perubahan ke arah yang lebih baik akan terlihat nyata, jika pelaku pembangunan itu bekerja dengan sepenuh hati.

Dengan penuh hati melakukan tugas dan tanggungjawabnya akan terlihat hasilnya. Sehingga tidak lagi bekerja terkesan hanya sebagai rutinitas belaka, namun jauh lebih bermagna untuk memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat.

Diakuinya, peran pemerintah menjadi lokomotif pembangunan itu. Jika pemerintah berhenti membangun, maka pembangunan otomatis tidak akan berjalan. Pemerintah juga sebagai motor pembangunan tersebut untuk menggerakkan roda pembangunan di tengah masyarakat.

"Untuk itupula pemerintah menjadi pihak yang berada di depan, dalam membawa perubahan ke arah yang lebih baik,”katanya.

Menjawab adanya tradisi sebagian pejabat atau PNS yang bekerja di Meranti, yang bepergian setiap akhir pekan, dan masuk kembali pada hari Senin, menurutnya itu dikembalikan lagi kepada pejabat terkait.

Sebab semua tanggungjawab berada dari dalam hati yang terdalam dari pejabat tersebut. Jika memang bekerja dari sepenuh hati maka tidak ada yang sulit untuk dilaksanakan. Tapi walaupun duduk selama seminggu penuh di kantor, tapi tidak bekerja secara professional, tentu hal itu tidak akan memberikan nilai tambah.

“Kita kembalikan kepada niat dasar, kenapa ia datang, dan untuk apa ia bekerja,”ucap politisi Partai Hanura itu.(jos)