Baru Pindah dari LP Bengkalis ke LP Pasir Pengaraian

Terpidana Kasus Narkoba di Duri Tewas di RSUD Rohul

Terpidana Kasus Narkoba  di Duri Tewas di RSUD Rohul

DURI (HR)-Baru beberapa hari dipindahkan dari Lapas kelas IIA Bengkalis ke Lapas kelas IIB Pasir Pengaraian Rohul, narapidana kasus Narkoba atas nama Suyatno (43), warga Jalan Kayangan Tengah RT 1 RW 7 Kelurahan Babussalam Kecamatan Mandau, tewas di RSUD Rohul Selasa (13/10) siang sekitar jam 13.45 WIB.

Surat Keterangan Kematian No 001/UGD/X/RSUD/2015/64 tanggal 13 Oktober 2015 yang ditandatangani dr Karisma K menerangkan bahwa Suyatno telah diawarat di RSUD Rohul di bagian UGD OS datang DOA sejak tanggal 13/10/2015 dan pada tanggal 13/10/2015 jam 13.45 WIB telah meninggal dunia.

Begitu jenazah Suyatno tiba di rumah duka Jalan Kayangan Duri diantar pihak Lapas Pasir Pengaraian pada Selasa malam, pihak keluarga langsung histeris. Sang istri, Suwarsih serta dua anak perempuan mendiang yang kini masih duduk di bangku kelas dua SMA dan kelas satu SMP sangat shock mendapati suami dan ayah mereka yang telah tiada.

Ratusan warga juga berkerumun di rumah duka untuk melihat kondisi terakhir mendiang. Tak lama kemudian, sejumlah ibu-ibu pun menggelar Yasinan di ruang depan. Sementara itu, mayat Suyatno terhantar kaku di tengah rumah. Sejumlah petugas Polsek Mandau pun terlihat membezuk ke rumah duka.

Kapolsek Mandau pun sempat pula datang untuk memberikan sejumlah pandangan kepada anggota, pemuka masyarakat, maupun keluarga mendiang.
Pihak Lapas Bertemu Keluarga Usai mengantar jenazah mendiang Suyatno, pihak Lapas Pasir Pengaraian Rohul dibawah pimpinan Parlindungan menggelar pertemuan dengan pihak keluarga mendiang dan pemuka masyarakat setempat di komplek rumah duka. Pertemuan itu juga ikut dihadiri Lurah Babussalam, Tasarjon.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Lapas Pasir Pengaraian menyebut, korban meninggal di RSUD Rohul setelah sebelumnya mengalami se-sak napas sejak Senin (12/10) malam. Namun pihak keluarga belum bisa menerima alasan itu.

Akibatnya, surat pernyataan bersedia menerima jenazah tanpa ada tuntutan di belakang hari belum bisa ditandatangani keluarga mendiang.Mencurigakan Keluarga Adik-adik serta keluarga besar Suyatno pun mencurigai kematian mendiang. Mereka menilai kematian Suyatno tidak wajar.

Pasalnya, mereka menemukan bagian kepala belakang Suyatno yang berdarah. Masih menurut pihak keluarga, di bagian pinggangnya juga ditemukan bekas luka yang berdarah.

"Kami belum bisa menandatangani surat pernyataan ikhlas menerima jenazah dan tak akan menuntut seperti yang disodorkan Pak Parlin dari LP Pasir. Soalnya, pihak keluarga tidak mendapat keterangan lengkap dan meyakinkan tentang penyebab kematian Suyatno selain karena alasan sesak napas seperti disampaikan petugas LP," kata Budi, sepupu mendiang Suyatno di rumah duka.(sus)