Waspadai Jahiliah Modern

Waspadai Jahiliah Modern

BANGKINANG (HR)-Makna Hijrah adalah “berpindah” dalam segala hal yang bersifat maksiat, apapun bentuk maksiatnya, pergi dari pekerjaan maksiat menuju kepada hal yang positif dan memulai pada kehidupan kebaikan dalam mendekatkan diri serta meminta rida kepada Allah SWT.

Demikian dikatakan Bupati Kampar Jefry Noer ketika menjadi nara sumber pada acara seminar sehari dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam di Balai Bupati Kampar, Senin (12/10).

Seminar juga menghadirkan narasumber di antaranya Dr. Dasman Yahya M. Lc, Drs. Azwir Muin Domo dan Jefry Noer, SH dihadiri oleh seluruh kepala SKPD ASN dan THL di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar dengan mengangkat tema "Mengenal Jahiliyah dan Menjemput Hijrah dalam Meningkatkan Akhlak dan Moral".

Jefry Noer dalam pemaparan materinya menyampaikan, kita masih banyak menganggap bahwa zaman Jahiliah telah lewat. "Sesungguhnya sekarang jahiliah lebih jahat, yang kita sebut jahiliah modern, jahiliah zaman dulu menampakkan perbuatannya secara terang-terangan, tetapi zaman jahiliah modern perbuatan maksiat selalu berlindung di balik nama agama," kata Jefry.

Lebih lanjut dikatakan, beda zaman jahiliah dulu dan sekarang terletak kepada bentuk nyata perbuatannya. Jahiliah modern selalu melaksanakan ibadah yang perintahkan agama, tetapi selalu juga melakukan perbuatan maksiat juga. “Kita wajib bertanya kepada diri kita, kita termasukkah kepada jahiliah modern,” ujar Jefry Noer.

"Bagaimana cara kita lepas dari jahiliah modern, yakni pertama ingat akan kematian. Cepat atau lambat kematian pasti menjelang. Kemudian hijrah dari tempat maksiat, atau menghindari tempat dan perbuatan maksiat itulah cara menghindarkan diri dari sifat jahiliyah modern serta yang ketiga menjemput hijrah dengan cara meninggalkan kebiasaan lama yang maksiat untuk pergi ke perbuatan yang baik," bebernya.

Untuk hijrah kepada hal yang baik harus dengan paksaan diri sendiri, tidak ada formulasi khusus untuk mencari cara mudah untuk hijrah. "Semangat hijrah yang patut diimplementasikan sekarang ini bukan lagi dalam pengertian fisik, tetapi hijrah secara kontekstual dengan melakukan transformasi ke arah yang lebih baik dari sebelumnya," tutur Bupati Kampar.

Ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menghindari Jahiliyah Modern di antaranya  hidupkan semangat baru untuk memulai tahun baru Islam dengan nilai-nilai mulia. Program RTMPE merupakan program mulia untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kampar. Program ini adalah upaya Pemkab Kampar untuk menekan angka kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh hingga mencapai "zero".(hir)