n Malaysia Siap Tambah Bantuan n Titik api Kembali Muncul

Asap Tebal Terus Mengancam

Asap Tebal Terus Mengancam

PEKANBARU (HR)-Asap tebal diperkirakan akan terus menyelimuti Bumi Lancang Kuning hingga beberapa hari ke depan. Hal itu menyusul masih maraknya titik panas di Provinsi Sumatera Selatan. Angin yang berhembus dari dari arah tenggara menuju barat laut, serta adanya dorongan pusaran angin di pantai barat Sumatera, akan membawa partikel asap berkumpul di atas langit Riau.

Tidak itu saja, setelah sempat nihil beberapa hari, titik panas kembali ditemukan bermunculan di Riau. Pada Minggu (11/10), tujuh titik panas ditemukan berada di Siak, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.
"Jumlah titik api yang terpantau pagi ini, untuk Sumatera Selatan mencapai 613 titik, dari total 726 titik di wilayah Sumatera. Dengan kondisi arah angin saat ini, Riau terancam kedatangan asap kiriman lagi," ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Minggu kemarin.
Meski hasil pantauan satelit Terra Aqua pada sore harinya menunjukkan penurunan titik panas menjadi 35 titik,
Asap
namun menurut Sugarin, tak mengurangi kadar ancaman tersebut.

Tak Sehat
Sementara itu, kondisi udara di sejumlah wilayah di Riau, hingga saat ini masih bertahan pada level tidak sehat. "Dalam dua hari terakhir, kualitas udara di Riau sempat berada pada level sedang. Namun, hari ini terus memburuk seiring dengan masuknya asap dari arah selatan," kata Isroil, Kabid Pengelolaan Data P3ES Kemen LHK kepada Haluan Riau.
Senada dengan P3ES Kemen LHK, BMKG Pekanbaru juga merilis kualitas udara Pekanbaru, pada saat berita ini diturunkan berada pada level tidak sehat. Dan bahkan, pada Minggu pagi sempat bertahan pada level sangat tidak sehat.

"Saat ini kualitas udara bertahan pada level tidak sehat, dengan kadar partikular PM10 pada kisaran 170-246 mg/k," kata Sugarin.

Eskalasi Meningkat
Kemunculan tujuh titik api, di wilayah Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Siak, berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua, pada Minggu (11/10) pagi kemarin membuat Satgas Udara Siaga Darurat Karlahut meningkatkan kewaspadaan.

Terlebih, pada hasil pantauan pada sore harinya, meski terjadi penurunan jumlah yakni 5 titik api, namun terdapat penambahan wilayah di Pelalawan dan Meranti.

"Ada peningkatan eskalasi kebakaran lahan, kami langsung melakukan pemadaman melalui udara. Ternyata jumlah wilayah terus bertambah, kita akan hajar terus," kata Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi.

Dikatakan Danlanud, dengan kekuatan peralatan dan personil yang dimiliki Satgas Udara, pihaknya yakin akan mampu menanganinya. Meski muncul prediksi akan ada potensi peningkatan eskalasi kebakaran lahan di wilayah Riau.

"Memang ada potensi peningkatan eskalasi kebakaran lahan, namun dengan kekuatan personil dan peralatan yang kita miliki, saya yakin Satgas Udara masih sanggup mengantisipasi," tegas Henri Alfiandi.

Hingga 8 Oktober 2015, sebanyak 25.107.400 liter telah disiramkan ke areal lahan yang terbakar di Riau, sejak 7 Juli 2015. Dikatakan Danlanud, ketiga Heli sewaan BNPB yang dikendalikan Satgas Udara telah melaksanakan 6.752 sortie pemboman.

Ketiga heli dimaksud, masing-masing MI-171 berkapasitas 3.500 liter, telah melaksanakan 1.379 sortie, dengan total 5.240.200 liter air. Sikorsky (3.600 liter)    4.062 sortie, total 14.623.200 liter dan Kamov (3.600 liter) sebanyak 1.311 sortie dan total 5.244.000 liter.

Tambah Bantuan
Dari Jakarta, PM Malaysia Najib Razak mengatakan pihaknya siap menambah bantuan untuk Indonesia dalam menangani asap.

"Malaysia bersedia menambah bantuan untuk memadamkan api yang merebak di kawasan Indonesia, yang meliputi kawasan sangat luas," ujarnya dalam jumpa pers bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor, Minggu kemarin.

Najib mengatakan masalah asap menjadi permasalahan serius bagi kedua negara. Hal itu juga berdampak pada banyak sektor bidang kedua negara. "Kita anggap ini bekal yang serius, karena menjadi satu yang membebankan rakyat malaysia dan indonesia. Memberikan kesan pada ekonomi, perjalanan, pengangkutan dan sebagainya. Kita ada beberapa langkah," terangnya.

Malaysia, lanjut Najib, juga akan mengundang pemerintah Indonesia untuk melihat pengalaman Malaysia dalam mengatasi asap.

Sementara itu Presiden Jokowi menyambut baik bantuan Malaysia. Jokowi menilai kerjasama dalam penanganan asap perlu ditingkatkan. "Kita harapkan ke depan menjadi kesepakatan kita untuk menangani asap di lapangan, Indonesia dan Malaysia kerjasama penanganan ini," ungkap Jokowi.

Kirim Tim ke Riau
Sejauh ini, Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, terus melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat korban asap yang masih melanda wilayah Riau. Kali ini TP PKK Riau di bawah kepemimpinan, Sisilita Arsyadjuliandi Rachman, menggelar pengobatan gratis di jalan Uka, Kecamatan Tampan Pekanbaru, Minggu (11/10).

Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan,  pengobatan massal secara gratis, pembagian masker, susu, biskuit anak dan makanan tambahan bagi ibu hamil.

"Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat dalam penanggulangan kesehatan akibat dampak kabut asap yang terjadi di Riau," ungkap istri Plt Gubernur Riau ini.

Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra, selain Tim PKK Riau, bantuan untuk korban asap juga didatangkan dari Kementerian kesehatan yang mengirimkan dokter serta perawat ke Riau.

"Jadi kita juga mendapatkan bantuan dari Kemenkes dan rumah samit Adam Malik, RS Fatmawati, jumlahnya ada 15 orang terdiri dari perawat dan dokter. Selama lima hari tim tersebut akan membantu kita di beberapa kabupaten/kota," ujar Andra.

Untuk hari ini, Senin (12/10) kembali tim dari RS Adan Malik dan RS Fatmawati akan memberikan pengobatan kepada korban asap. RS Fatmawati akan bertugas di RS Jiwa Tampan, memeriksa petugas Manggala Agni di Desa Rimbo Panjang, Kampar serta memberikan pengobatan masarakat di sekitar Panam.

"Sedangkan untuk RS Adam Malik dari Medan akan bertuas di Kabupaten Inhu, tepatnya di Pangkalan Kasai, Rengat. Hari selanjutnya akan bertugas di daerah lain sesuai dengan jadwal mereka nanti," tambah Andra. (yuk, nur, dtc)