ISPU Membaik, Siswa Sekolah Kembali

Disdik Undur Jadwal Ujian Semester Ganjil

Disdik Undur Jadwal Ujian Semester Ganjil

PEKANBARU (HR)-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, mengeluarkan kebijakan mengundurkan jadwal ujian semester ganjil bagi siswa sekolah di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Kebijakan ini ditempuh, akibat tidak efektifnya proses belajar mengajar di seluruh sekolah akibat malapetaka asap.
 
Sementara itu, untuk aktivitas belajar mengajar di sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Riau
Disdik
 masih terus memantau perkembangan. Jika kondisi udara yang tercantum dalam ISPU mulai membaik, maka siswa akan kembali diminta belajar di sekolah.
Sesuai kalender pendidikan, ujian semester ganjil tersebut seharusnya digelar pada 21 November mendatang. Namun Disdik Riau mengundurnya sehingga ujian semester ganjil baru akan dilaksanakan pada 17-23 Desember mendatang. Perubahan jadwal ujian tersebut sudah disetujui Kementerian Pendidikan dan juga rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan seluruh kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning.

"Jadi jadwal ujian telah disepakati diundur. Pada bulan Desember mendatang, selain jadwal ujian semester ganjil, jadwal libur siswa juga diperpendek. Siswa selesai ujian langsung libur seminggu saja, dan terima lapor usai libur," ujar Kadisdikbud Riau, Kamsol, Minggu (11/10).

Dijelaskan Kamsol, untuk mengejar ketertinggalan pelajaran, pihak sekolah melalui guru-guru telah memberikan tugas kepada seluruh siswa. Tugas itu harus dikerjakan para siswa, selama tidak menjalani aktivitas belajar mengajar di sekolah akibat kabut asap. Dalam hal ini, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dan pengawasan dari para orangtua, sehingga para siswa benar-benar melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan guru tersebut.

Tunggu Udara Membaik
Sedangkan terkait kebijakan untuk meminta siswa kembali belajar ke sekolah, Kamsol mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi udara. Jika sudah membaik, maka para siswa akan diminta segera belajar ke sekolah.
 
"Jadi dengan proses belajar mengajar di sekolah, tetap kita pantau perkembangan asap. Kalau ISPU sudah menunjukkan adanya perbaikan, maka belajar di sekolah kembali dilaksanakan. Tapi jika kondisinya udaranya masih berbahaya, aktivitas belajar tetap Senin dan Kamis. Selama itu, para siswa tetap diberikan tugas," terangnya.

Lebih jauh dikatakannya, sekolah Senin dan Kamis yang telah dijalani dalam satu minggu ini cukup efektif, namun tetap dengan peran Guru yang harus lebih dominan dalam menyiapkan modul dan materi dalam memberikan pelajaran di sekolah maupun tugas di Sekolah.

"Yang menjadi kendala kita hanya di daerah terpencil, di mana buku dengan LKS yang ada di sekolah sangat terbatas. Dengan waktu sekolah yang hanya dua kali seminggu itu, mereka tidak bisa menjemput tugas yang ada di modul. Saya juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota ikut membantu siswa di daerah terpencil yang ada di daerah mereka, untuk membantu mengirimkan modul itu. Jadi, para siswa bisa belajar di rumah," ujarnya lagi.

Untuk minggu ini, Disdik Riau juga mengimbau seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota untuk kembali mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah, jika ISPU di daerah masing-masing telah menunjukkan adanya perbaikan kondisi udara. Hal itu dinilai mungkin, mengingat dalam beberapa hari ini kabut asap di Riau sudah mulai menipis.

"Kabupaten/kota koordinasi dengan stakeholder yang ada untuk melihat kondisi asap yang ada. Di Kota sudah memulai efektif belajar, tapi kita juga tidak tahu, karena   asap selalu berubah-rubah," tambahnya lagi. (nur)