Abrasi Makin Parah

Pembangunan Turap Perlu Kajian Matang

Pembangunan Turap Perlu Kajian Matang

BENGKALIS (HR)-Pembangunan turap untuk mencegah abrasi butuh kajian matang melalui analisa dampak lingkungan yang benar. Tanpa kajian yang matang, turap yang seyogyanya berfungsi mencegah abrasi malah akan membuat abrasi semakin kuat, akibat dari pembelokan arus dan gelombang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bengkalis  melalui Kepala Seksi Konservasi dan Perlindungan Habitat Dinas Kelautan dan Perikanan Bengkalis, Muchlizar kepada wartawan, Minggu (11/10). “Sudah banyak contoh kasus dimana akibat kurangnya kajian, pembangunan turap penahan gelombang justru membuat abrasi semakin parah,” ujarnya.

Di Kabupaten Bengkalis sendiri menurut pria yang akrab disapa Mong ini, ada satu kegiatan pembangunan turap yang tanpa kajian matang membuat abrasi di lokasi tersebut semakin parah. Seperti pembangunan turap di Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara, yang didanai oleh APBD Riau. Kondisi pantai tersebut sudah sangat memprihatinkan dimana bibir pantai yang tidak diturap mengalami abrasi cukup hebat. Begitu parahnya, jalan semenisasi yang dulu berada di darat tidak jauh dari pantai, sekarang sudah berada di “tengah laut” dengan kondisi sudah pecah-pecah.

“Setahu saja, proyek ini dulunya sempat dipersoalkan sama teman-teman LSM karena tidak ada kajian AMDAL. Sekaranga terbukti, hanya dalam sekejap, abrasi sudah melenyapkan daratan di sekitarnya,” ujar Muchlizar.

Kajian AMDAL dalam penanganan abrasi menurut mahasiswa S-2 UR ini sangat penting untuk mengetahui  metode penanganan seperti apa yang tepat. Walau turap terkesan lebih kokoh, tapi tidak semua pantai yang terkena abrasi bisa dibangun turap.

 “Ketika ada rencana pembangunan turap, tapi kalau menurut kajian AMDAL ternyata turap tersebut tidak efektif, maka saya tidak menyarankan untuk dibangun turap. Sudahlah biaya (pembangunannya,red)  mahal, tapi hasilnya tidak maksimal,” kata Muchlizar lagi.

Dikatakan, pembangunan turap di bibir pantai akan membuat perubahan (pembelokan,red) arah arus. Kalau arus tegak lurus terhadap bibir pantai maka turap akan membuat energi yang ada pada arus semakin kuat dan saat berbelok arah akan “menghantam” bibir pantai yang tidak diturap. Akibatnya sudah jelas, abrasi di bibir pantai yang tidak diturap akan semakin kuat.

“Banyak cara untuk meminimalisir abrasi, selain turap, ada lagi cara alami seperti menumbuhkan kembali vegetasi mangrove, ataupun membuat pemecah gelombang tidak jauh dari garis pantai,” katanya.(man)