Perampokan Bank Mandiri Siak Terkuak

Oknum Satpam Ikut Rencanakan Aksi

Oknum Satpam Ikut Rencanakan Aksi

PEKANBARU (HR)-Jajaran kepolisian akhirnya mengungkap aksi perampokan di Kantor Bank Mandiri Mitra Usaha Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, 29 September lalu. Di balik aksi tersebut, ternyata petugas Satpam berinisial SG yang disebut-sebut sempat disekap pelaku rampok, rupanya ikut terlibat. Bahkan aksi perampokan itu direncanakan di rumah SG sendiri.

Oknum
Saat ini, SG harus mendekam di tahanan akibat ulahnya itu. Selain SG, aparat Kepolisian juga mengamankan tersangka lainnya, JH (25), warga Palas, Rumbai. JH sendiri terpaksa harus dilumpuhkan petugas dengan timah panas, karena berusaha melawan. Pria itu diamankan saat berada di rumahnya, Kamis (8/10).
Seperti dirilis sebelumnya, aksi perampokan itu sempat mengundang perhatian masyarakat. Karena dalam aksinya, para pelaku disebut-sebut berhasil membongkar brankas dan membawa kabur uang sebesar Rp1,5 miliar.
Dalam ekspose yang digelar di Polda Riau, Kamis (8/10), Dir Reskrimum Polda Riau, Kombes Rivai Sinambela didampingi Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo, mengatakan, kasus ini tergolong tindak pidana pencurian. Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP.

Dikatakan Rivai, penangkapan terhadap JH dilakukan setelah polisi melakukan pengintaian terhadap yang bersangkutan. "JH ditangkap di rumahnya, di daerah Palas, Rumbai, Kamis (8/10) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ditangkap, yang bersangkutan melakukan perlawanan. Terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kaki sebelah kanan," terangnya.

Begitu pula SG, diamankan beberapa setelahnya. Pria itu diamankan saat sedang berada di rumahnya di Siak. Dari hasil pemeriksaan, diketahui keduanya telah merencanakan aksi itu sebulan sebelum kejadian. Rencana disusun di rumah SG di Siak.

Terkait kronologis kejadian, Rivai menerangkan, kejadian itu dilaksanakan pelaku pada Selasa (29/9) sekitar pukul 12.00 WIB, saat istirahat makan siang. Ketika itu, kantor Bank Mandiri Lubuk Dalam sedang sepi.

"Dari informasi sementara, diketahui kunci brankas saat itu dititipkan pihak bank kepada SG yang tidak lain adalah petugas sekuriti bank. Sedangkan pimpinan bank, lupa mengunci brankas," terangnya.

"Dengan kondisi itu, SG bersama dengan JH beraksi mengambil uang di bank. Agar muncul kesan seolah-olah bank itu dirampok, para tersangka menyusun skenario. Seperti petugas Satpam diikat lalu isi brankas dikuras," terangnya lagi.

"Di dalam brankas terdapat uang sejumlah Rp1,5 miliar. Kemudian uang tersebut diambil alih JH. Sebagian uang ini telah digunakan. Dari JH, kita amankan uang Rp1,25 miliar. Sedangkan dari tangan SG Rp34 juta. Sisanya, masih dalam pengembangan," lanjut Rivai.

Sementara, terkait senjata api jenis airsoft gun yang diduga digunakan para pelaku, Rivai menyebut kalau masih dilakukan pengembangan. Sementara, terhadap kedua pelaku, disebutkan Rivai, diketahui baru kali pertama melakukan aksi pencurian.
"Senjata belum diamankan. Masih pengembangan. Kedua pelaku ini bukan pemain lama," tegas Rivai.


Kesulitan Cari Informasi
Dari Siak, informasi tentang terungkapnya pelaku perampokan tersebut sempat tercium. Namun upaya wartawan memperoleh informasi di jajaran Polres Siak, tidak membuahkan hasil. Bahkan para wartawan sempat kesulitan mencari informasi.

Baik Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budiyanto hingga Kanit I Ipda Aris, menolak memberikan komentar. Tak hanya itu, para wartawan juga sempat mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari Aris, yang terkesan menolak kehadiran kuli tinta tersebut dalam mendapatkan informasi.

Teka-teki tentang hal itu baru terjawab setelah Kapolres Siak AKBP Ino Harianto menerangkan bahwa ekspos akan dilakukan di Polda Riau. "Sebentar lagi Polda Ekpos, tanya ke Polda aja langsung," ujar Kapolres.

Menurutnya, ekpos cukup dilakukan satu tempat, jadi pihaknya tidak bisa melakukan ekpos. "Ekpos cukup satu tempat, coba hubungi aja Polda, atau tunggu saj informasi dari kawan-kawan di Pekanbaru," pungkasnya. (dod, lam)