Program Relokasi Korban Banjir

Bupati Resmikan 88 Rumah Layak Huni

Bupati Resmikan 88 Rumah Layak Huni

SIAK (HR)-Bupati Siak Syamsuar meresmikan pemakaian 88 unit rumah layak huni di Kampung Muara Bungkal, Kecamatan Sungai Mandau, Rabu (7/10).

Turut hadir Asisten Pembangunan Syafrilenti, Plt Cipta Karya dan Tata Ruang Irving Kahar, Kepala Bappeda Siak Yan Prana Jaya, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Amin Budyadi, Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan Susilawati, Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan, Penghulu Muara Bungkal Yaumil Azwan, Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang diwakili Manajer Teknik Bambang Margono.

Bupati Siak Syamsuar dalam sambutannya mengatakan, pembangunan rumah layak huni ini juga bertujuan agar warga Kampung Muara Bungkal tidak kebanjiran lagi setiap tahunnya.

Bupati berharap rumah layak huni ini sebagai pemukiman percontohan di Kabupaten Siak, karena salah satu program pemerintah pusat adalah bagaimana menghilangkan perumahan-perumahan kumuh di wilayah-wilayah terpencil.

"Begitu juga dengan pembangunan jalan, kita berharap nantinya 3 desa yang lain di wilayah ini akan terbagun dan tidak terisolir lagi," ujarnya.

Bupati menegaskan kepada masyarakat, kalau ada usulan-usulan yang bagus untuk kepentingan masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk mengusulkan kepada Pemkab Siak. "Sepanjang untuk kepentingan masyarakat banyak mari kita laksanakan bersama-sama," ujar Bupati.

Kadis CKTR Kabupaten Siak Irving Kahar dalam laporannya mengatakan, pembangunan rumah layak huni ini merupakan inisiatif Bupati Syamsuar ketika melihat bencana banjir yang setiap tahun terjadi di Kampung Muara Bungkal, seberang Sungai Mandau.
"Setiap musim hujan, beliau selalu meninjau daerah yang rawan banjir. Salah satunya Kampung Muara Bungkal ini. Upaya normalisasi sungai dan pembuatan tanggul sementara di bibir sungai tidak menyelesaikan masalah untuk mengatasi banjir.

 Solusi terakhir yakni memindahkan masyarakat Muara Bungkal dari Sungai Mandau ke lokasi yang berjauhan dari lokasi banjir," katanya.

Relokasi masyarakat Kampung Muara Bungkal akibat bencana banjir ini, ditempatkan pada tanah desa seluas 2,5 hektare yang berjarak lebih kurang 20 km dari rumah mereka sebelumnya. Awal tanah ini berbukit dan sangat susah untuk dicapai. Apalagi jalannya bersemak belukar.

Lokasi perumahan ini sangat berdekatan dengan lahan persawahan daerah irigasi Rawa Muara Kelantan Bungkal yang saat ini telah diusulkan sebagai salah satu daerah irigasi rawa oleh pemerintah pusat.

88 unit RLH ini dibangun tipe 36, dan merupakan cluster. Perumahan dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur jalan dengan lebar jalan kolektor 8 meter dan jalan lingkungan selebar 6 meter.

 Selain itu juga dilengkapi dengan sanitasi komunal yang telah mengikuti rekomendasi dari MDGs (millennium development goals). Ke depan cluster rumah layak huni ini akan dilengkapi dengan drainase dan fasilitas umum lainnya, sehingga cluster rumah layak huni ini akan menjadi percontohan di Provinsi Riau, sebagai kawasan sehat.

"Pembangunan rumah layak huni ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Kecamatan Sungai Mandau umumnya dan masyarakat Kampung Muara Bungkal pada khususnya. Infrastruktur jalan usaha tani yang menghubungkan 5 kampung yaitu Muara Kelantan, Muara Bungkal, Bancah Umbai, Lumbuk Umbut dan Tasik Betung akan melintasi ruas jalan ini. Tahun ini ruas jalan tersebut telah dilakukan peningkatan jalan sepanjang 6 km dengan konstruksi aspal sepanjang 4 km dan base 2 km. Tentunya pada tahun 2016 akan dilanjutkan kembali termasuk rencana pengaspalan jalan-jalan di lokasi rumah layak huni ini," jelas Irving.

Sementara itu Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan mengucapkan terima kasih karena telah dibangunnya rumah layak huni untuk masyarakat Kampung Muara Bungkal ini.
"Setiap banjir di kampung tersebut bisa 2 hingga 3 bulan. Alhamdulillah hari ini kita dapat rumah layak huni dan masyarakatnya mau pindah ke sini," katanya.(adv/humas)