RENGAT(HR)-Kekhawatiran kendala transportasi kepulangan jamaah haji asal Inhu belum dipastikan melalui udara. Pasalnya bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih  terkendala kabut  asap. Akibatnya rute kepulangan belum dapat dipastikan. Hal ini disampaikan Kasubag Agama Sekretariat Daerah Kabupaten Ahmad Jalil, Rabu (7/10).

Pihaknya berharap, kepastian rute perjalanan pulang jamaah haji daerah dari Batam menuju Pekanbaru. Sebab, ketika tidak bisa menggunakan pesawat akibat kabut asap, tentunya perlu persiapan dan pengaturan transportasi alternatif. “Setidaknya dua hari sebelum 299 orang jamaah haji asal Kabupaten Inhu tiba di Batam, hendaknya sudah ada kepastian rute pelajanan. Sementara sesuai jadwal pada Sabtu (10/10) besok, jamaah haji Kabupaten Inhu sudah tiba di Batam,” ujarnya.

Guna memastikan rute perjalanan haji tersebut, dikoordinasikan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Inhu. Hanya saja, Kemenag belum memberikan jawaban pasti tentang rute perjalanan jemaah haji tersebut. Makanya, diharapkan Kemenag dalam dua hari ini dapat menetapkan rute perjalanan jamaah haji tersebut. Karena berkaitan prosesi penyambutan dan pengawalan jamaah haji.

“Sebelumnya pelepasan dipusatkan di halaman Kantor Bupati, kali ini penyambutan juga dilaksanakan di tempat yang sama,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Inhu Abdul Kadir, mengatakan rute perjalanan jamaah haji dari Batam menuju Pekanbaru tetap mengacu kepada kepada jadwal semula yakni menggunakan pesawat. “Ketika tidak bisa melalui jalur udara, tentunya akan disiapkan alternatif lain,” sebutnya.

Alternatif yang dirancang melalui jalur laut menuju Buton. Selanjutnya perjalanan darat menggunakan bus menuju halaman Kantor Bupati Inhu. Namun rancangan tersebut belum disampaikan kepada Pemkab. “Informasi yang saya terima, Penjabat Bupati Inhu langsung menyambut kedatangan jamaah haji di Batam. Namun sejauh ini belum diketahui jalur yang akan ditempuh Penjabat Bupati menuju Batam,” terangnya. (eka)