Tiada Kesuksesan tanpa Perjuangan

Tiada Kesuksesan tanpa Perjuangan

SIAK HULU (HR)-Benarkah tidak ada sukses tanpa perjuangan dan pengorbanan? Jawabannya benar. Kenyataan memang tidak ada sukses tanpa perjuangan dan pengorbanan. Pengorbanan sama artinya dengan membayar sesuatu. Anda bisa membayar sekarang dan bermain nanti, atau anda bisa bermain sekarang dan membayar nanti.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Kampar H Jefri Noer saat memberikan pengarahan kepada peserta pendidikan dan latihan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) angkatan XIV di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Senin (5/10).

Jefry menjelaskan, bahwa sukses benar-benar butuh pengorbanan. Seorang yang sukses biasanya harus berlatih secara intensif dan konsisten sejak kecil sampai dia berhasil mencapai apa yang dicita-citakannya.

 "Tak ada kesuksesan yang datang begitu saja atau jatuh dari langit. Tak ada kesuksesan yang didapatkan secara instan, jika pun ada kesuksesan itu biasanya tak akan berlangsung lama," tegas Jefry.

Untuk itu, bagi masyarakat khususnya masyarakat Kampar yang ingin sukses mesti mau berjuang dan berkorban. Makanya pelatihan P4S yang dibuat pemda Kampar untuk para petani miskin di Kampar perlu adanya pengorbanan, sebab di P4S para peserta pelatihan di didik selama dua minggu tanpa diberikan uang saku, tidak boleh pulang dan tidur di barak.

Dengan demikian, ungkap Jefry  inilah langkah awal pengorbanan yang mesti dilalui oleh petani untuk menggapai kesuksesannya, di mana dalam pelatihan P4S para peserta akan dilatih dibidang pertanian, perikanan dan peternakan untuk pengolahan program terbaru Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) nantinya.

Bagi peserta P4S yang selesai latihan nantinya dan bisa mejalankan program RTMPE di rumahnya masing-masing,
"Insya Allah mereka nantinya akan menjadi sukses karena memiliki penghasilan Rp10 juta sampai Rp25 juta /bulan dengan syarat mau berjuang dan berkorban," ucap Jefry.

Di samping itu, kesuksesan tersebut juga mesti diserta dengaan sikap menganggap semua pekerjaan adalah ibadah, kemudian mencintai pekerjaan yang dilakukan.

"Apalagi program RTMPE petani akan dihadapkan dengan pekerjaan sederhana tapi mendapat untuk yang besar. Bagaimana tidak, enam ekor sapi yang terdapat di dalamnya akan menghasilkan uang Rp15 juta/bulan memalui kotoran saja," katanya.

Belum lagi, lanjut dia, hasil dari 100 ekor ayam petelur, ikan lele, kebun bawang, kebun cabai, jamur tiram serta tabungan anak sapi enam ekor per tahunnya yang bisa membawa mereka minimal Umroh setiap tahunnya.(adv/humas)