TNI Siap Amankan Pilkada

Yudi: Jangan Ada Indikasi tidak Netral

Yudi: Jangan Ada Indikasi tidak Netral

PASIR PENGARAIAN (HR)- Komandan Kodim 0313 KPR Letkol Kav Yudi Prasetio menegaskan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah secara serentak tahun 2015, TNI siap untuk mengamankannya secara netral. Bagi anggota yang melanggar aturan akan diberi sanksi tegas sesuai aturan yang ada.

Penegasan itu disampaikan Letkol Kav Yudi Prasetio, SIP usai menghadiri acara perayaan HUT TNI Kodim 0313 KPR yang dipusatkan di Kabupaten Rokan Hulu, tepatnya di Taman Kota Pasir Pengaraian. “Jangan sampai ada indikasi atau prasangka bahwa TNI tidak netral. TNI netral,” tegasnya.

Khusus di wilayah Kodim KPR 0313 baik di Rohul maupun di Pelalawan, kata Yudi, TNI selalu siap bersama pihak Kepolisian untuk mengamankan Pilkada mendatang. Selain itu tambahnya, pihaknya juga memecat Babinsa atau anggota TNI yang menyalahi aturan. Dia menilai Babinsa atau anggota yang melanggar aturan tidak cocok menjadi aparat kewilayahan.

“Kalau Babinsa atau anggota di kewilayahan masih melanggar, maka bisa disimpulkan bahwa yang bersangkutan tidak cocok menjadi aparat kewilayahan. Konsekuensinya adalah dipecat saja sesuai dengan aturan. Intinya tidak mentolerir anggota yang bermasalah. Karena dinilai tidak cocok menjadi babinsa atau aparatur negara.

 Meski demikian, tambah Yudi, sejauh ini anggotanya belum ada mendapatkan informasi tentang pelanggaran termasuk yang memback up pembakar lahan. “Saya menilai sejauh ini TNI belum ditemukan aparatur yang melanggar termasuk memback up pembakar lahan. Kalau ada akan ditindak tegas,” tutupnya.

Menyikapi usia TNI yang ke-70 tahun, Yudi mengatakan TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu sebagai Kepala Negara Joko Widodo member apresiasi tema  HUT TNI ke 70,  yaitu “Bersama Rakyat  TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.

Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentra rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.

  TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama dengan rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. (gus)