MUSIM KERING BERKEPANJANGAN

Petani Mulai Alami Kerugian

Petani Mulai Alami Kerugian

SELATPANJANG (HR)-Sudah hampir 3 bulan musim kering melanda Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain mengancam kebakaran hutan dan lahan, musim kemarau panjang itu juga berdampak buruk bagi petani palawija.

Para petani sayur dan tanaman palawija lainnya di berbagai desa saat ini sudah mengalami kerugian. Kalau sebulan pertama kekeringan, hasil pertanian mereka masih bisa dijual di pasaran. Namun, setelah hampir tiga bulan hujan tidak turun, akhirnya membuat tanaman tersebut menguning bahkan tidak menghasilkan apa-apa.
Salah seorang petani di Desa Gogok Darusalam Parno,(52), kepada Haluan Riau mengeluhkan tanaman jagung dan sayuran yang ditanamnya saat ini mengalami gagal panen.

Seluruh  tanaman palawija saat ini tidak memberikan hasil memuaskan. Kondisi ini membuat para petani merugi akibat kemarau yang berkepanjangan tersebut.
Diakuinya, tanaman Jagung, tidak berbuah demikian juga kacang tanah. Begitu juga tanaman sayuran lainnya menjadi menguning dan akhirnya layu.
Kalaupun ada yang berbuah seperti jagung, buahnya menjadi kerdil dan tidak layak dijual. Pada hal modal kita lumayan besar untuk mengusahakan tanaman palawija tersebut. Tapi akhirnya tidak memberikan hasil,”ungkap Parno sedih.

“Panen kami kali ini tidak berhasil, sebab perkiraan mulai Agustus kemarin harusnya hujan sudah turun. Ternyata saat ini sudah memasuki Oktober, kemaraupun masih berkepanjangan. Kami merugi kali ini, dan berharap hujan segera turun, “sebut Parno lagi.
Pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah agar bisa mengatasi kondisi kekurangan air terutama jika musim kemarau. Sehingga pertanian masyarakat juga tetap bisa berjalan baik.(jos)