PEKANBARU (HR)-Meski di Riau sudah tidak ditemukan titik api, namun permasalahan kabut asap yang terjadi masih menjadi perhatian semua pihak.

 Tak terkecuali Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Riau, menggelar dialog bersama Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dan jajarannya, Jumat (2/10), di Masjid Baitul Hikmah.

Hadir dalam acara tersebut, Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi, MSi, Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kolonel Pnb Henri Alfiandi, Kapolda Riau  Brigjen Dolly Bambang Hermawan, Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit dan Wan Abu Bakar, mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Plt Rektor UMRI sekaligus wakil Rektor 3 Taswin, dan seluruh jajaran civitas akademika dan mahasiswa.

Dikatakan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Racman, dalam penanganan kabut asap di Provinsi Riau berbagai hal telah dilakukan, mulai dari melakukan penyiraman api melalui udara, melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC), hingga melakukan pemadaman melalui darat.

"Semua itu dilakukan, dengan satu tujuan, yakni menghilangkan kabut asap dinegeri kita ini," kata Plt Gubernur.

 Hanya saja, meski dalam beberapa hari terakhir untuk wilayah Riau zero atau nol titik api, namun kabut asap masih saja terjadi.

 "Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik api terbanyak hari ini berada di Sumatera Selatan dengan jumlah titik api sebanyak 600 lebih, di Jambi sebanyak 32 titik dan di Riau hanya 1 titik api," jelasnya.

Kondisi kabut asap yang terjadi saat ini menurut Plt Gubernur adalah kiriman, berdasarkan data yang dirangkum terjadinya angin selatan menuju utara.

 Sehingga kabut asap kuat terjadi di Riau tidak terkecuali di Pekanbaru.

Sementara itu, Taswin menuturkan dalam kegiatan ini sekaligus dijadikan sebagai ajang silahturahmi antar sesama.

 Dengan dialog ini tentunya akan para civitas akademika bisa tahu apa sebenarnya yang menjadi permasalahan yang terjadi, khususnya terkait permasalahan asap.

 Dalam pertemuan ini juga turut dilakukan peresmian masjid kampus, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. ***