BPS: Kabut Asap tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan

BPS: Kabut Asap tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan

Padang (HR)-Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kabut asap yang menyelimuti Sumatera Barat dalam dua bulan terakhir tidak memengaruhi kunjungan wisatawan asing ke wilayah itu.

"Jumlah wisatawan mancanegara yang datang pada Agustus 2015 mencapai 4.199 orang, naik 17,65 persen dibanding Juli 2015 yang berjumlah 3.569 orang," kata Kepala BPS Sumbar Yomin Tofri di Padang, Kamis.

Menurut dia kunjungan wisatawan ke Sumbar pada Agustus 2015 memberikan kontribusi sebesar 0,49 persen terhadap total wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 850.542 orang.

Ia menyebutkan wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Sumbar pada Agustus berasal dari Malaysia sebanyak 2.531 orang, Australia 291 orang, dan Tiongkok 49 orang.

Salah satu penyebab tingginya kunjungan wisatawan dari Malaysia ke Sumbar karena ada akses penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Minangkabau, ujarnya.

Kemudian wisatawan asal Prancis 71 orang, Singapura 28 orang, Filipina 21 orang, Inggris 37 orang, Amerika Serikat 36 orang, Jerman 21 orang, Jepang 28 orang serta negara lainnya 838 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah wisatawan yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan didata di bandara kedatangan.

Yomin berharap pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan potensi wisata yang ada mengingat peluang cukup besar bagi pengembangan ekonomi.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengemukakan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera menimbulkan kerugian pada sektor pariwisata mencapai Rp5 miliar per hari.

"Jumlah kunjungan turis ke Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat yang diselimuti kabut asap mencapai 5.000 orang setiap hari.

 Kalau satu orang berbelanja Rp1 juta maka dunia pariwisata kehilangan uang Rp5 miliar per hari," kata Ketua Umum Asita Asnawi Bahar.

Menurut dia, apabila kabut asap terjadi dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak luar biasa terutama pada sektor ekonomi kerakyatan dan usaha kecil menengah.

Oleh sebab itu, Asita minta pemerintah pusat serius menanggulangi kabut asap. "Karena yang akan terdampak adalah rakyat kecil," ujar dia.

Sedangkan Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah mengatakan saat ini penerbangan langsung ke Padang dari luar negeri hanya ada dari Kuala Lumpur yang dikelola oleh maskapai Air Asia.

Ia menilai perlu ada tambahan maskapai agar tidak terjadi monopoli rute sehingga harga tiket menjadi bersaing dan lebih terjangkau yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kunjungan. (ant/rio)