Ikut Dibahas dalam Rakor di PUsat

Asap Berlanjut, Sekolah 2 Kali Seminggu

Asap Berlanjut, Sekolah 2 Kali Seminggu

PEKANBARU (HR)-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, akhirnya menetapkan kebijakan untuk keberlangsungan aktivitas di sekolah. Jika kabut asap masih berlanjut, aktivitas belajar mengajar di sekolah hanya akan dilakukan dua kali seminggu.

Siswa ke sekolah pada hari Senin dan Kamis. Waktu belajar di sekolah juga diperpendek. Di mana siswa hanya mendengar penjelasan dari guru terkait modul pembelajaran.

Sedangkan untuk hari libur selain Senin dan Kamis, siswa akan diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dan diserahkan kembali pada waktu masuk sekolah berikutnya.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat bersama antara Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk SD/MI, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk SMP/MTS, SMA/MA dan SMK. Rapat bersama tersebut digelar Rabu (30/9).

"Jadi siswa ke sekolah pada hari Senin dan Kamis, selama proses belajar menajar di sekolah, seluruh siswa harus mengenakan masker. Nanti setiap siswa akan diberikan pihak sekolah," terang Kadisdikbud Riau, Kamsol.

Direvisi
Disinggung mengenai kesiapan menghadapi ujian semester, Kamsol mengatakan pihaknya akan merevisi kalender pendidikan untuk tahun ini.
Hal itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan pelajaran.

"Kita akan mengundurkan waktu ujian semester. Selain itu, libur semester mungkin akan dikurangi. Sekolah merestrukturisasi kurikulum, menyusun materi esensial sesuai komponen dasar (KD), dan ini petunjuk dan arahan dirjen Dikdasmen, dan kita merevisi kelender pendidikan yang sudah di Pergub. Ada revisi pergub-nya," ungkap Kamsol.

Seperti diketahui, hingga saat ini, seluruh siswa hingga mahasiswa di Bumi Lancang Kuning masih diliburkan karena kabut asap tebal yang belum kunjung berhenti. Total, hampir sebulan belakangan ini aktivitas belajar mengajar di seluruh daerah di Riau jadi terkendala.

Dibahas dalam Rakor

Perihal penetapan libur bagi para siswa akibat kabut asap, juga mendapat perhatian dalam rapat koordinasi penanganan kabut asap yang dipimpin Menko Polhukam Luhut Binsar, Rabu kemarin di Jakarta.  

Seperti dituturkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam rakor itu juga dibahas lama rentan waktu anak sekolah harus diliburkan. Terkait hal itu ia pun sudah mempercayakan daerah untuk menentukan rentan waktu yang diperlukan.

"Kita sudah antisipasi semuanya, jadi kenapa di beberapa daerah rentan waktunya agak panjang, supaya keluarga bisa mempersiapkan apakah libur sehari atau dua hari, sehingga ada ruang agar bisa dipersiapkan oleh setiap daerah," ujarnya.

Terkait dengan bencana kabut asap ini, sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan terkena imbas. Sudah tiga provinsi memberikan status tanggap darurat.

"Hingga saat ini 3 provinsi sudah menyatakan status Tanggap Darurat yaitu Riau, Jambi dan Kalteng. Sedangkan Sumsel, Kalbar, dan Kalsel masih Siaga Darurat," ujar Kepala Humas dan Informasih BNPB, Sutopo Purwo.


Masih Sumsel

Hingga kemarin, kabut asap tebal masih saja menyelimuti Riau. Kondisi udara di sejumlah daerah juga belum berubah dan masih berada pada level berbahaya. Akibat kabut asap, jarak pandang masih hanya berkisar 50 hingga 500 meter.

Menurut Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, Rabu (30/9) sebanyak 201 titik panas mengepung wilayah Sumatera.

 Terbanyak masih berada di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 177 titik, disusul Babel 14, Lampung 9, Bengkulu 1 dan Riau nihil.

"Kabut asap yang menyelimuti Riau berasal dari asap kiriman provinsi tetangga.  Secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan  hingga sedang tidak merata pada Sore atau malam hari terjadi di Wilayah Riau bagian Utara, Tengah dan Timur," terang Sugarin.

Akibat kabut asap tebal yang menyelimuti Riau jarak pandang masih sangat terbatas berkisar 50-500 meter. "Jarak pandang di kota Pekanbaru 100 meter, Rengat 50 meter, Dumai 500 meter, dan Pelalawan  50 meter," terang Sugarin

Dilanjutkannya, angin secara umum dari arah tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 05 - 15 knots (09 - 29 km/jam). "Temperatur max 31.0 - 33.0 C , Temperatur Min 21.0 - 25.0 C. Sementara, Kelembaban max 92 - 98 persen, kelembaban Min 45 - 60 persen," ulas Sugarin. (dtc)