Warga Banjar Benai Keluhkan Jembatan Putus

Warga Banjar Benai Keluhkan Jembatan Putus

BENAI (HR)-Warga Banjar Benai mengeluhkan jauhnya jarak tempuh sampai ke sekolah yang berada di Desa Talontam. Pasalnya, jembatan penghubung Banjar Benai-Talontam putus sejak 2012 silam.

"Ketika bagus, jarak ke sekolah hanya lima menit. Sekarang anak-anak kami harus memutar ke Gunung Kesiangan dan jaraknya mencapai 5 km," ujar Isal (35), warga Banjar Benai, Senin (19/1).

Ambruknya jembatan tersebut, juga dirasakan Kepala Desa Talontam, Marta Saleh. Ia menyatakan, warga tidak lagi melewati jalan lingkungan. Padahal jalan di arena pacu Tepian Pincuran Sakti merupakan akses terdekat di sepanjang Sungai Kuantan.

"Yang lewat disana tidak hanya warga Banjar Benai, tapi warga Gunung Kesiangan. Karena, ini jalan pintas, bahkan orang ke Kotorajo dulu lewat sini," ujar Marta.

Marta menjelaskan, jembatan tersebut rusak sejak tahun 2006 silam. Namun, kondisi semakin menggenaskan sejak tahun 2012 lalu, dimana warga benar-benar tidak bisa lewat.

"Saat ini, hanya ada rangka besi. Itu pun tak sampai ke tebing, makanya ada titian papan," ujar Marta. Titian kayu tersebut digunakan oleh seorang nenek untuk mengangkut dagangan ke pasar.

Rangka jembatan tersebut terbuat dari besi, begitu juga dengan tiangnya. Sementara, lantai jembatan terbuat dari kayu. "Jangankan lantainya, tiang besinya saja sudah habis," tambahnya.

Senada dengan Marta, Camat Benai Masnur Judin menyatakan jalan di sekitar Tepian Pincuran Sakti akan dibenahi tahun ini. Begitu juga jembatan yang rusak tersebut.

 "Usulan pembangunan sudah disampaikan ke Pemkab beberapa bulan lalu," katanya.
Menurut informasi, jembatan ini masuk program yang sudah ditetapkan APBD. Ia menyatakan, kondisi jembatan tersebut sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

"Tidak hanya anak-anak yang menjadi sasarannya, tapi perekonomian masyarakat juga terganggu. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat jembatan tersebut bisa dibenahi," tutup Masnur. (mg2)