Ahmad Fikri, S.Ag, Ketua DPRD Kampar

Perlu Solusi Merosotnya Harga Karet dan Sawit

Perlu Solusi Merosotnya  Harga Karet dan Sawit

Beberapa bulan ini, dua komoditi andalan masyarakat Kabupaten Kampar harga karet dan kelapa sawit mengalami penurunan cukup drastis. Kondisi ini membuat daya beli dan perekonomian masyarakat menurun.
 
Ketua DPRD Kampar H Ahmad Fikri, diminta tanggapannya mengenai kondisi ini menyarankan perlu solusi konkrit dari pemerintah daerah.

Dengan pendapatan pas-pasan membuat daya beli masyarakat menjadi kurang dan masyarakat harus pintar-pintar memenuhi kebutuhan hidupnya.

  Merosotnya perekonomian masyarakat yang telah berlangsung sejak turunnya harga komoditi tersebut merupakan masalah serius dan harus menjadi perhatian pemerintah.

Oleh sebab itu, Pemkab Kampar harus mengambil sikap dan membuat kebijakan bagaimana harga kedua komoditi ini harganya bisa terdongrak.

Lebih lanjut, pria yang juga Ketua Partai Golkar Kabupaten Kampar menyebutkan, Pemkab harus mengambil langkah konkrit mengatasi hal ini diantaranya memanggil pengusaha yang bergerak di bidang ini dan mengambil sikap tegas kepada pengusaha yang terbukti bermain.

"Kasih sanksi pengusaha-pengusaha seperti itu, pengusaha yang memainkan harga sehingga mencekik masyarakat,  pangil mereka," ungkap Fikri.

"Kasihan masyarakat kalau ada permainan dalam jual beli komoditi andalan masyarakat. Jangan kondisi ini mereka manfaatkan," ulas Fikri.

Dari informasi yang didapatkan, harga karet dalam bentuk ojol dihargai Rp4500-Rp6500/kg. Sementara, harga sawit yang bukan plasma atau milik pribadi berkisar Rp400-Rp600/kg. Sementara harga sawit plasma dihargai Rp1000/kg keatas.  

Di samping langkah-langkah tersebut, Fikri minta Pemkab Kampar menggerakkan ekonomi masyarakat di sektor lain seperti usaha kecil dan menengah. Pemkab harus bisa menangkap peluang yang bisa digerakkan di tengah masyarakat Kampar.

"Kalau terkendala modal, bantu masyarakat mendapatkan pinjaman dengan persyaratan ringan.

 Setelah itu lakukan pembinaan dan pengawasan sehingga usaha tersebut berhasil," ulas Fikri.

Pemkab diminta meningkatkan perannya membuka pasar di luar daerah bagi produk yang dihasilkan masyarakat.

 "Banyak sektor usaha kecil dan menengah yang harus dibina, didorong dan dibantu pemasarannya. Jika itu dilakukan maka akan membantu masyarakat. Peluang kerja di sektor ini ter buka lebar," pungkasnya. (hir)