Agar tak Terkena Dampak Asap

RSUD Beri Asupan bagi Pegawai Hamil

RSUD Beri Asupan bagi Pegawai Hamil

RENGAT (HR)-Guna mengantisipasi dampak kabut asap terhadap pegawai hamil dan menyusui, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat, memberikan asupan tambahan.

Selain itu, selama bencana kabut asap menyelimuti Kabupaten Inhu, pihak RSUD Indrasari juga menjadikan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) sebagai posko pelayanan kesehatan dampak kabut asap. "Posko ini sudah kita dibuka sejak, Selasa (15/9). Sementara untuk pemberian makanan tambahan, baru dilaksanakan pada hari Rabu (16/9)," ujar Direktur RSUD Indrasari Rengat Siska Listianti, didampingi KTU Inbrahim Alimin, Jumat (18/9).
Disebutkan, makan tambahan yang diberikan kepada pegawai atau perawat hamil dan menyusui itu yakni berupa, bubur kacang hijau, buah dan susu. Hal ini dimaksudkan menambah daya tahan tubuh pegawai selama bencana kabut asap berlangsung, terlebih mereka itu sangat rentan terkena dampak kabut asap tersebut.

"Kan tidak mungkin mereka kita liburkan, apalagi mereka merupakan tenaga medis. Maka, sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap kesehatannya, kita berikan makanan tambahan", ungkapnya. Dengan demikian, melalui program tersebut, pegawai yang menyusui dan hamil itu tidak terkena dampak kabut asap yang tengah terjadi saat ini. "Jika tenaga medis sakit, tentu akan berdampak kepada pelayanan di RSUD," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Inhu  Kasiarudin, mengapresiasi terhadap langkah yang sudah diambil pihak RSUD. "Memang RSUD Indrasari Rengat menjadi bagian dalam penanganan dampak yang ditimbulkan kabut asap, tetapi ketika ada inisiatif pihak RSUD memberikan makanan tambahan kepada pegawai yang menyusui dan hamil, ini pemikiran yang positif dan bagus," ujarnya. Diharapkan hal itu dapat dicontoh instansi lain dan dampak kabut asap tersebut tidak menghambat kinerja pegawai.

"Silahkan SKPD membuat terobosan positif, apalagi yang berkaitan dengan bencana kabut asap. Karena disetiap satuan kerja memiliki anggaran yang dapat dikelola dengan lebih kreatif lagi. Jangan lagi masing-masing satuan kerja menunggu perintah dari atasan," pungkasnya. (grc/aag)