Masjid Raya Al-Muttaqin

Beralih Fungsi Jadi Masjid Kecamatan

Beralih Fungsi Jadi Masjid Kecamatan

Pangkalan Kerinci (HR)-Saat ini Masjid Raya Al-Muttaqien yang dulunya adalah masjid kabupaten kini telah beralih fungsi jadi masjid kecamatan. Hal ini sesuai ketentuan Kemenag, tiap kabupaten memiliki tiga masjid utama, yakni masjid kabupaten.

Yakni, Masjid Agung, Masjid Besar Al-Muttaqien yang kini menjadi masjid kecamatan dan masjid kelurahan yakni Masjid Jamil.

Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Masjid Al-Muttaqien Abdul Karim dalam sambutannya, sebelum memperingati Maulud NabiMuhammad SAW yang digelar di Mesjid Al-Muttaqien bekerja sama dengan Majelis Kemajuan Pembangunan Pelalawan, Jumat (16/1). Menurutnya, selaku pengurus masjid pihaknya sudah mempersiapkan berbagai program dan kegiatan guna memakmurkan mesjid ini.

"Di antaranya, yakni akan digelarnya pengajian dengan tema tauhid yang dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Kemudian kita juga akan membentuk kultum serta panitia kurban bagi masyarakat yang hendak berqurban pada Iedul Adha tahun ini. Jadi kita harapkan pada Iedul Adha nanti, banyak masyarakat yang menyumbangkan hewan qurbannya untuk kemaslahatan masyarakat di daerah ini," terangnya.

Abdul Karim yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Pelalawan ini mengatakan, juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia Pelalawan akan melakukan kajian-kajian Islami di Masjid Al-Muttaqien ini.

"Kita harapkan dengan adanya program-program ini, masyarakat bisa mendukungnya sehingga semua program ini bisa terlaksana denganbaik," kata Abdul Karim seraya menambahkan bahwa pihaknya juga akan membuat kaligrafi yang dipsang di mesjid untuk keindahan.

Sementara itu, penceramah dari Pekanbaru Ustad Abdul Somat di kesempatan tersebut menjabarkan soal kehiduapn masyarakat saat ini yang sedikit demi sedikit sudah jauh dari tuntunan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena itu, semua elemen masyarakat di daerah ini diajak untuk meneladani Rasulullah Muhammad SAW dalam memimpin bangsa yang sangat majemuk.

Ditambahkannya, banyak teladan Rasulullah seperti mengajarkan umatnya kerja keras, belajar, ikhtiar, dan tidak putus asa. Dengankerja keras, lanjutnya, maka akan tercipta masa depan yang lebih baik.

"Dalam menjalankan perjuangannya, beliau selalu bekerja sekuat tenaga, gigih tanpa mengenal putus asa. Karena itu, marilah kita contoh dan teladani bersama apa yang telah ditunjukkan oleh penghulu alam semesta itu," tutupnya.(pen)