Terkait Pengrusakan Rumah Warga

Ketua DPRD Minta Otak Pelaku Ditangkap

Ketua DPRD Minta Otak Pelaku Ditangkap

Nasarudin juga meminta aparat penegak hukum bisa berlaku bijak dalam menyikapi konflik ini. Artinya, penyerangan yang dinilai membabi buta disertai dengan tindakan kekerasan dan pengrusakan oleh Satpam Rimba Lazuardi terhadap masyarakat, itu pasti atas perintah dari manajemen perusahaan.
"Satpam yang brutal itu dipastikan diperintah oleh atasannya. Jadi, kita mohon kepada penegak hukum untuk mencari dan menangkap dalang atau manajemen perusahaan Rimba Lazuardi itu. Karena, saya yakin Satpam itu tidak akan berani melakukan tindakkan kekerasan tanpa diperintah manajemen yang lebih tinggi. Untuk itu saya meminta kepada pihak berwajib untuk menangkap Dirut PT Rimba Lazuardi yang telah merusak puluhan rumah penduduk itu. Sebab, terkait persoalan ini dia yang paling bertanggung jawab," kata Nasarudin, Ketua DPRD Pelalawan, Kamis (17/9).
Politisi Golkar ini menilai, persoalan ini harus diusut secara tuntas. Karena akan menimbulkan preseden buruk ke depannya. Apa lagi, tak berapa lama lagi,  masyarakat Pelalawan akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah serentak. Justru itu, situasi yang kondusif harus tetap dijaga.
"Jangan sampai pesta demokrasi ini terganggu dan dinodai oleh ulah perusahaan yang dinilai berlebihan dan arogan melakukan tindakan. Ini sudah tidak manusiawi lagi atas tindakkan sporadis tenaga satpam yang melakukan tindakkan pengrusakkan milik warga hingga bentrok fisik tersebut," ujar Nasarudin.
Menurutnya, apapun persoalannya bisa dicari solusinya dan didudukkan persoalannya, tidak serta merta menggunakan tangan besi."Ini menjadi tugas pengayom masyarakat untuk menangkap dalang dari perusahaan yang telah memberi perintah kepada satpam tersebut," tegas Nasar.
Sudah Kondusif
Terpisah, Kepala Desa Lubuk Kembang Bunga, Ruzi, mengaku situasi sudah kondusif. Ruzi menyebutkan, jarak daerah konflik yang terjadi di Sako atau di Dusun Onangan itu dengan desa induk, Lubuk Kembang Bunga berjarak sekitar 160 kilometer.
"Jaraknya cukup jauh TKP konflik tersebut dengan desa induk ini. Jadi, hingga kini tak ada warga yang bertikai itu yang mengungsi ke sini, tapi mereka mengungsi ke dusun-dusun di sana, seperti Dusun Onangan dan Kuala Renangan. Kita tetap memantau dan melakukan koordinasi dengan masyarakat dan kepala dusun di sana agar tak terprovokasi. Semoga tak terjadi lagi bentrok susulan," ungkap Kades Ruzi.
Kades Ruzi mengaku belum menerima data lengkapnya berapa orang masyarakatnya yang terluka akibat bentrol fisik tersebut. Tapi, kades menegaskan kondisi sudah kondusif.
Hingga kini, bentrokkan yang terjadi belum ada pihak yang bertanggung jawab. Bahkan, pihak penegak hukum belum ada menetapkan tersangka terhadap aksi pengrusakan rumah penduduk dan kendaraan masyarakat desa Lubuk Kembang Bunga itu.
Kapolres Pelalawan, AKBP Ade Johan Sinaga, saat dikonfirmasi, Kamis (17/9) mengaku tengah berada di lahan memadamkan api. Polres segera melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang terlibat bertikai tersebut.
"Kita akan panggil pihak-pihak yang bertikai, baik dari masyarakat maupun dari satpam perusahaan tersebut," sahut Kapolres Ade singkat di ujung telponnya.***