GUNA MENINGKATKAN NILAI JUAL

Meranti Jajaki Jalur Ekspor Langsung dari Selatpanjang

Meranti Jajaki  Jalur Ekspor Langsung dari Selatpanjang

SELATPANJANG (HR)- “Kuda punya Susu, tapi Sapi punya nama”. Barangkali kiasan ini sangat tepat dialamatkan kepada Meranti, selaku daerah produsen tepung sagu di Indonesia selama ini.

 Sebab hingga detik ini juga, sagu yang dibawa dari Kepulauan Meranti itu diekspor ke berbagai belahan dunia masih menggunakan nama Cirebon. Sagu milik Meranti, tapi Cirebon punya nama”.

Merasa dirugikan, akhirnya Pemkab Meranti saat ini tengah melakukan penjejakan terkait masalah prosedur dan yang berkaitan dengan urusan ekspor tersebut.

Hal ini diungkapkan Penjabat Bupati Kepulauan Meranti, Edy Kusdarwanto dalam sebuah pertemuan resmi di Selatpanjang kemarin.

Edy menyebutkan, pihaknya juga akan mengadakan kontak dengan beberapa daerah produsen sagu lainnya terutama dari daerah Provinsi Riau. Nantinya Pemkab Meranti akan mengajak daerah-daerah penghasil itu melakukan pengiriman lewat Selatpanjang.

“Kita akan menghubungi pemerintah daerah sebagai daerah produsen dalam bentuk kerjasama untuk melakukan pengiriman ke luar negeri tersebut.

 Dengan demikian, nilai tambah dari produk sagu yang telah dikenal luas di berbagai negara tujuan ekspor itu, akan memberikan keuntungan bagi Meranti," katanya.

Bukan hanya bagi pemerintah daerah, namun juga akan dinikmati oleh masyarakat pemilik kebun sagu.

Inilah yang sedang kita jejaki saat ini. Dan ternyata di Cirebon sendiri barang itu diekspor ke luar negeri lewat Losari.

Ditambahkan Edy, Selatpanjang sebagai ibukota kabupaten penghasil sagu ini, terletak di posisi sangat strategis karena juga sebagai pintu masuk keluar negeri.

 Posisi ini sangat mendukung program pemerintah pusat yang juga akan membangun poros laut. (jos)