Hasil Produksi Alumni PKBM akan Diekspor

Hasil Produksi Alumni PKBM akan Diekspor

BANGKINANG (HR)-Alumni pelatihan menjahit yang telah menjalani pendidikan dan latihan pada Program Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Insan Kubang Jaya kelak dipercaya produksinya bisa diekspor.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar H Jefry Noer saat meninjau kegiatan magang konveksi Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Senin (14/9) sore.
Dalam peninjauan itu Jefry Noer didampingi Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan  dan Kebudayaan Kampar H Nasrul Zein, Kadis Bina Marga dan Pengairan Indra Pomi N, Kadis Perindustrian dan Pesar M Amin Filda, Kadis Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal Ali Sabri, Camat Tambang Mulatua serta sejumlah kepala desa.

Di hadapan peserta magang Jefry menjelaskan, minimal 50 persen alumni PKBM Bina Insan Kubang Jaya hasil karyanya akan bisa diekspor ke luar negeri. Sebab sejauh ini di Desa Pulau Permai, Aur Sati, Terantang, Kemang Indah serta Desa Kuapan Kecamatan Tambang telah bisa menghasilkan seragam sekolah setiap desa puluhan pasang setiap harinya.

"Dengan demikian, di samping bisa menghasilkan produk seragam sekolah pemula, Insya Allah ke depannya hasil dari jahitan para ibu-ibu akan terus meningkat baik jumlah maupun kualitasnya. Secara otomatis permintaan order dari luar daerah bahkan luar negeri bisa terwujud," ujarnya.

Di sisi lain, peninjauan di Desa Pulau Permai Jefry Noer dan rombongan juga melakukan peninjauan di Desa Terantang, Aur Sati, dan Kemang Indah.
Lebih lanjut Jefry menyampaikan, sejauh ini para alumni PKBM Bina Insan yang terdapat di lima desa tersebut untuk pemula saja sudah bisa mendapatkan penghasilan lebih kurang Rp 1juta/bulan.

Sementara para ibu-ibu kelompok yang dimagangkan di Kubang Jaya sudah memiliki penghasilan per bulannya lebih kurang 1,6 juta, sedangkan untuk para ibu-ibu almuni PKBM yang sudah bisa dipercaya untuk menjadi instruktur di desa diberikan gaji pokok Rp2 juta/bulannya.

"Begitu juga selanjutnya, apabila setiap alumni atau peserta magang terus bersungguh-sungguh dan bisa menigkatkan kulitas dan hasil produksinya dengan secara berkelompok tersebut akan bisa memiliki penghasilan Rp1,6 sampai Rp 3 juta/bulannya," ungkap Jefry.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Kampar tersebut mengatakan, untuk memudahkan ibu-ibu yang membawa anak-anak  di setiap pusat magang seperti di lima desa di Kecamatan Tambang ini akan dibangun gedung pendidikan anak usia dini (PAUD). "Di saat ibu-ibunya bekerja,  anak-anaknya pun bisa sekolah dan dikontrol dan ini sedikit meringankan beban biaya," ulas Jefry.(adv/humas)