Kabut Asap dan Kemarau

Terpaksa Beli Air

Terpaksa Beli Air
RENGAT (HR)-Selain dilanda kabut asap, masyarakat Kecamatan Lirik,  mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
 
 Mengingat musim panas yang sudah berlangsung cukup lama menyebabkan sumur masyarakat banyak kering. Beberapa warga terpaksa membeli air
Seperti yang diungkapkan oleh MU (38), warga Kota Lirik yang mengatakan sumur yang ada di rumahnya sudah kering.
 
 Mendapatkan air bersih terpaksa membeli air, buat keperluan minum maupun mandi dan cuci. “Untuk keperluan mandi cuci kita membeli air satu tanki mobil dengan harga mencapai Rp200 ribu. Sedangkan untuk keperluan minum membeli air isi ulang dengan harga Rp4 ribu per galon,” katanya, Rabu (9/9).
 
Diungkapkan, selain sumur rumahnya juga sumur masyarakat yang berada di Kota Lirik, desa-desa sekitarnya sudah banyak yang kering.
 
 Sementara itu air PDAM tak masuk, meski sudah lama diusulkan masyarakat. Sementara itu, anggota DPRD Inhu Suharto, mengharapkan berbagai pihak, seperti perusahaan yang cukup banyak di Kota Lirik  membantu masyarakat.
 
 Terutama sekali mengatasi masalah kekurangan sumber air baik, untuk makan, minum, maupun mandi dan mencuci.
 
“Kalau masyarakat setiap harinya harus membeli air tentunya akan menambah beban ekonomi  keluarga.
 
 Peran perusahaan sangat diperlukan membantu masyarakat, sebab perusahaan yang ada di kota Lirik memiliki sumber air sendiri yang dapat dibagikan ke masyarakat,” harapnya. 
 
Guna mengatasi masalah kekurangan air dan juga menghilangkan kabut asap, masyarakat bersama pelajar  SMAN 1, SMK YPL, SMK Patra Nusa dan SMPN 1 Lirik,  akan melaksanakan salat Istisqa. 
 
Menurut  Plt Camat Lirik Ibnu Khaidir Anshori, Salat Istisqa akan dilaksanakan pada, Jumat (11/9), bertempat di lapangan sepakbola Pasar Lirik.
 
 Hal tersebut sudah diumumkan kepada masyarakat serta melalui pihak terkait lainnya. Salat Istisqa ini juga dilaksanakan bersama MUI, KUA dan UPTD Pendidikan Kecamatan Lirik. (rez)