Diduga Depresi

Tersangka Pencabulan Gantung Diri di Toilet

Tersangka Pencabulan Gantung Diri di Toilet
SIAK (HR)-Suasana di Mapolsek Siak mendadak gempar, seorang tersangka kasus Pencabulan ditemukan tewas tergantung di toilet tahanan Polsek Siak, Rabu (9/9) sekitar pukul 08.30 WIB.
 
 Diduga tersangka nekat menghabisi nyawanya karena depresi.
Tersangka yang diduga tewas gantung diri yakni Is (28) warga Kampung Tumang, Kecamatan Siak. Ia ditahan mulai Sabtu (5/9) malam, dengan dugaan melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
 
 Korban pencabulan yakni Pu (13) pelajar kelas 7 SMP yang tidak lain adalah keponakan dari istri Is.
 
Tidak Kuat
Jamaah, ibu kandung dari Is mengaku dua hari yang lalu telah menjenguk Is di tahanan Polsek Siak.
 
 Saat itu Is masih dalam kondisi sehat, namun pada ibunya ia mengeluh tidak tahan menahan beban. Is sempat berpesan agar ibunya sering menjenguk ke sel, dan berharap pihak keluarga bisa membantu proses hukumnya.
 
"Dia sempat bilang tak tahan, kalau seperti ini lebih baik mati. Ia minta sering dijenguk di sel," ujar Jamaah.
 
Penghulu Kampung Tumang M Taher menjelaskan almarhum Is memiliki dua anak dan satu istri. Anak yang paling besar sedang duduk di bangku TK. Terkait kasus yang dijalani, pihak keluarga sedang berunding dengan keluarga korban untuk berdamai.
 
"Kebetulan korban pencabulan adalah keluarganya sendiri, mereka sedang berunding untuk damai. Tiba-tiba dapat kabar Ismail meninggal gantung diri," kata M Taher.
 
Kapolres Siak AKBP Ino Harianto membenarkan adanya kasus bunuh diri ini, Is diduga bunuh diri karena depresi. Ia ditemukan  menggunakan kaos dalam dikoyak dan disambung-sambung, diikatkan di terali lubang udara atas WC.
 
"Rencana kami akan melakukan otopsi pada jenazah, namun pihak keluarga menolak otopsi, meskipun demikian kami tetap melakukan visum di RSUD Siak untuk memastikan penyebab kematiannya," terang AKBP Ino Harianto.
 
Dari analisa sementara lanjut Kapolres, mungkin Is tidak sanggup menanggung beban mental karena korban pencabulan adalah keponakan dari istrinya sendiri. Yang kedua, ayah dari korban pelecehan seksual itu sedang menjalani pembinaan di lapas Siak, kemungkinan ada perasaan takut bertemu di Lapas.(lam)