TELUK KUANTAN (HR)-Pansus A DPRD kurang puas hasil pemaparan yang disampaikan tim ahli yang dihadirkan dalam RDP pembahasan Ranperda yang berlangsung di Kantor DPRD, Jumat (4/9).

Hearing dipimpin Ketua Pansus A Musliadi dan dihadiri anggota Pansus Alhamra,  Maspar Mahmur, Pangestuti, Warsono, dan Rosi Atali.

Sementara dari pemerintahan hadir Kepala Bappeda Indra Agus, Kadisbudparpora Marwan, Kepala BPTPM Asnul,tiga Staf Ahli diantaranya Burhanuddin, Heriswanto dan Apop Hady.
Musliadi menilai, meskipun sudah dilakukan kajian terhadap pengelolaan hotel dan pasar namun tidak menggambarkan adanya potensi yang dimiliki, penyampaian tim ahli tidak tergambar secara utuh.

Kajian yang dimaksud Pansus dengan hadirnya BUMD, tim ahli harus menggambarkan untung ruginya pasar modern dan hotel apabila dikelola BUMD.
 
Dengan adanya BUMD tentunya Pemda wajib memberikan penyertaan modal kepada BUMD. Semua harus dikaji, terutama hotel harus dikaji tingkat hunian, dan untuk pasar berapa jual beli masyarakatdi Kuansing, dan berapa jumlah masyarakat yang hidup dari pasar.

"Jangan nanti APBD yang digelontorkan untuk BUMD akan memberatkan APBD," katanya. Berharap ini dilakukan koordinasi dengan sejumlah satker sebelum Ranperda disahkan menjadi Perda. (rob)