Kondisi Udara Level Berbahaya

Muncul 10 Hotspot, BPBD Temukan Tiga Titik Api

Muncul 10 Hotspot, BPBD Temukan Tiga Titik Api

DUMAI (HR)-Kabut asap yang kian pekat memperburuk kondisi udara di Kota Dumai. Saat ini sudah berada di level berbahaya. Diharapkan warga mengurangi aktivitas luar rumah terutama pada malam hari.

Pantauan Haluan Riau, sejak Selasa (1/9) malam hingga Rabu (3/9) kemarin, kabut asap makin pekat. Di langit seperti mendung hendak turun hujan. Namun yang terjadi bukan mendung, namun matahari ditutup asap tebal sehinggga sinarnya tidak sampai ke bumi.

Hasil catatan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kawasan Chevron Dumai, saat ini kualitas udara 471 PSI. Artinya, sudah masuk berbahaya. Sebab ambang batas berbahaya dari rentang 300 hingga 500 PSI.
Sunguh demikian, belum terlihat warga yang memakai masker saat keluar rumah atau berkendaraan. Padahal, sejumlah instansi seperti Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah membagikan masker gratis.

"Untuk saat ini, kondisi udara di Kota Dumai sudah berada di level berbahaya. ISPU di kawasan Chevron Dumai mencatat saat ini kualitas udara 471 PSI," ujar Bambang Suriyanto, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai.
Menyikapi kodisi udara yang berada di level berbahaya tersebut, perlu dicermati warga dengan melakukan antisipasi dini. Hal tersebut bertujuan menghindari berbagai penakit yang disebabkan asap, sepert ISPA dan iritasi mata dan tenggorokan.
"Jadi diharapkan pada warga untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan. Jika terpaksa juga keluar rumah, gunakan masker yang menutupi mulut dan hidung," anjurnya.

Tiga Titik Api
Kendati hasil pantauan Satelis Modis, Rabu (2/9) ditemukan 10 titik panas di kawasan Dumai, namun pihak BPBD setempat baru dapat mendeteksi dua saja. Yakni di kawasan Lubukgaung, Kecamatan Sungai-sembilan dua titik, serta di kawasan Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai.

Hal tersebut, disampaikan Kepala BPBD Kota Dumai, Tengku Izmet saat dihubungi melalui selularnya. "Dari 10 titik panas terpantau, baru kita temukan pada dua lokasi dengan tiga titik api. Yakni di Lubuk gaung dan Mundam," jelas Izmet.
Sementara titik api di kawasan Pelintung sesuai pantauan satelit berjumla lima lokasi, menurut Izmet petugas sudah turun ke lokasi untuk melacaknya. Hanya saja hingga petang kemarin, ia belum berhasil menghubungi petugas dimaksud guna menanyakan apakah ada titik atau tidak.

"Petugas yang turun ke lokasi Karhutla di Mundam, lengkap membawa satu unit mesin pemadam kebakran. Mudah-mudahan cepat ditangani. Untuk Karhutla di kawasan Sungaisembilan, kita masih terkendala perihal akses ke lokasi dan membutuhkan helikopter," imbuhnya.(zul)