46 Titik Api di 4 Kecamatan

Keterbatasan Air Kendala Taklukkan Api

Keterbatasan Air Kendala Taklukkan Api

PELALAWAN (HR)-Dari data satellite NOOA terpantau 46 hootspot atau titik panas di wilayah Kabupaten Pelalawan. Dugaan titik api tersebut tepatnya berada di Kecamatan Kuala Kampar, Langgam, Pangkalan Kuras dan Kecamatan Bunut.
Untuk memastikan keberadaan titik api tersebut pemerintah kecamatan dan pemerintah desa diminta terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman Kebakaran Daerah (BPBPKD).
Kepala BPBKD Kabupaten Pelalawan Hadi Penandio, Rabu (2/8) melalui ponsel-nya menjelaskan di lapangan kondisi air sangat terbatas, sehingga api tidak bisa dipadamkan secara total.
Seperti halnya kebakaran hutan yang terjadi di Kecamatan Kerumutan, tim Damker terpaksa balik kanan karena tidak ada air di sekitar lokasi. "Untuk di Kerumutan air sangat sedikit, tidak sebanding dengan luasnya lokasi yang terbakar dan itupun jauh dari lokasi yang terbakar," ujar Hadi Penandio.
Hadi Penandio mengakui beberapa terakhir terjadi kebakaran hebat di beberapa titik, diantaranya Desa Lubuk Keranji Timur, Kecamatan Bandar Petalangan, Desa Sungai Ara Kecamatan Pelalawan, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui. "Sekarang (kemaren) tim sedang operasi di Desa Rantau Baru," kata Hadi Penandio.
Selain keterbatasan air, Hadi Penandio juga mengaku peralatan dan personel yang ada tidak sebanding dengan luas lahan yang terbakar, apalagi kebakaran terjadi dalam waktu yang bersamaan di beberapa titik.
“Personel ada 40 orang ditambah 10 orang tim pendukung. Jumlah perlengkapan 8 unit mesin portabel, selang 1,5 inch 33 rol, selang 2,5 inch 30 rol, mobil pemadam kebakaran 3 unit, mibil operasional 1 unit dan sepeda motor patrili 2 unit. Kalau melihat luas lahan yang terbakar memang peralatan kurang, namun itu tidak menurutkan semangat kami untuk bekerja," terang Hadi Penandio.
Terkait kondisi ketebalan kabut asap, Hadi Penandio menjelaskan berdasarkan data dari BLH ISPU terpantau diangka 139 partikel micro, hal itu menunjukkan udara dalam kondisi tidak sehat bagi kesehatan. (lam)