20 Ribu Warga Austria Protes Perlakuan Terhadap Imigran

20 Ribu Warga Austria Protes Perlakuan Terhadap Imigran

WINA (hr) – Pada pekan lalu, sebanyak 71 mayat pengungsi ditemukan di sebuah truk yang ditinggalkan pekan lalu. Sebanyak 20 ribu orang turun ke jalan-jalan di Kota Wina, Austria, untuk memprotes perlakuan buruk terhadap para imigran tersebut.

Memegang spanduk besar bertuliskan “Menyambut pengungsi” dan “Saya tidak ingin Eropa menjadi kuburan massal", demonstran dari segala usia berkumpul di stasiun kereta api Kota Westbahnhof sebelum menuju ke jalan raya pusat perbelanjaan. Sebagian besar jalanan di pusat kota telah ditutup untuk pawai itu.

Saat mereka berjalan perlahan-lahan melewati ibu kota, para pengunjuk rasa menyanyikan lagu-lagu pop Austria tentang cinta dan solidaritas, kemudian mereka mendapat tepuk tangan spontan dari warga yang menonton.

Di antara mereka yang ikut aksi protes itu adalah para orangtua yang memanggul anaknya di bahu. Sementara polisi menonton dari pinggir jalan dengan mengapit helm di bawah lengan.

Para demonstran yang banyak berpakaian putih itu berkumpul di depan gedung parlemen. Mereka menyalakan lautan lilin.

Mereka menyampaikan pidato di depan kerumunan massa, penyelanggara protes tersebut Nadia Rida menuduh Eropa dengan tudingan melakukan "kesalahan politik" dan "perlakuan tidak manusiawi" terhadap pengungsi. "Lihat berapa banyak kita, kita juga dapat bergerak untuk hal tersebut," katanya dalam sebuah pidato yang emosional, seperti diberitakan AFP, Selasa (1/9).

Pihak berwenang memuji sifat tenang para demonstran setelah selesai melakukan aksinya pada pukul 19.30 GMT. "Tidak ada insiden apa pun ," kata Juru Bicara Kepolisian Wina Patrick Maierhofer.

Pawai tersebut berlangsung bersamaan dengan diadakannya upacara kematian di Katedral Saint Stephen. "Kami sudah muak, cukup sudah kematian, penderitaan, dan penganiayaan," kata Uskup Agung Wina, Kardinal Christoph Schoenborn, kepada umat, termasuk anggota senior pemerintah.

Ia mengatakan terlalu mengerikan apabila mengingat nasib para migran di dalam truk, empat di antaranya adalah anak-anak. Para imigran tersebut ditemukan dalam truk berpendingin di sebuah jalan tol di dekat perbatasan dengan Hungaria dalam keadaan meninggal.(okz/hen)