UNTUK HARI RAYA IDUL ADHA

DPPKP Sediakan 250 Ternak Sapi

DPPKP Sediakan 250 Ternak Sapi

SELATPANJANG (HR) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP), akan menyiapkan 250 ekor sapi untuk mengantisipasi kekurangan pasokan dalam rangka pemenuhan hewan kurban pada hari raya Idul Adha yang jatuh pada 24 September 2015 mendatang.

“Masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok hewan kurban. Kita akan upayakan menutupi kebutuhan tersebut,"ungkap Kepala Dinas Pertanian Peternaan dan Ketahanan Pangan Yulian Norwis, melalui Kabid Peternakan, Khairurrazi , Selasa (1/9).

Dikatakannya untuk pemasokan hewan ternak sapi itu pihaknya masih mengandalkan daerah tetangga seperti Pekanbaru, Kampar maupun dan Lampung.

Selain memastikan kecukupan stok sapi, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan agar sapi-sapi yang ada juga tidak cacat. Sehingga masyarakat yang akan mengonsumsinya terhindar dari berbagai  penyakit,”kata dia.

"Menjelang Idul Adha, kami akan membentuk tim pengawasan hewan kurban yang melibatkan semua petugas Balai Karantina untuk melakukan pantauan," jelasnya.

Pengawasan hewan lanjut dia, merupakan agenda rutin DPPKP dan tim pengawas hewan kurban tersebut. Sehingga pihaknya akan melakukan pemeriksaan hewan kurban baik yang ada di tangan pedagang maupun di peternakan yang ada.

"Sebelum dilakukan pemotongan terhadap hewan kurban itu, harus diperiksa dan tim pengawas akan memastikan daging ternak sapi itu telah memenuhi syarat ASUH (aman sehat utuh dan halal) sebelum dibagikan kepada masyarakat, "ujarnya.

Sementara itu, mengantisipasi masuknya penyakit menular dari hewan dan daging sapi menjelang Idul Adha, Balai Karantina Pertanian (BKP) wilayah Selatpanjang menempatkan beberapa petugasnya di Pelabuhan Tanjung Buton, Siak dan juga di Selatpanjang sendiri.

"Kami tempatkan 3 orang petugas termasuk 1 dokter hewan di Pelabuhan Buton. Sementara di Selatpanjang kami tugaskan 8 orang," ungkap Kepala BKP. Drh Andry Pandu Latansa.

Andry menjelaskan, selain untuk memeriksa kedatangan sapi kurban dari luar daerah, pihaknya juga memperketat masuknya daging sapi atau babi dari negara Malaysia. Andry mengidentifikasi daging sapi ilegal kerap memanfaatkan jalur perairan Selat Malaka, lalu masuk ke Meranti.

Menurut dia, daging sapi ilegal tersebut, tidak bersertifikat resmi, seperti sertifikat sanitasi, sehingga dikhawatirkan mengandung bakteri yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. Daging sapi ilegal tersebut, kata dia, diperkirakan berasal dari India yang sebenarnya ditujukan untuk pasar Malaysia.

Andry juga menambahkan Balai Karantina Pertanian (BKP) wilayah Selatpanjang terus berupaya mengantisipasi penyebaran penyakit hewan dan tumbuhan. Dan berusaha maksimal mencegah penyebaran penyakit hewan dan tumbuhan yang berasal dari luar negeri.***