Cuma Mendapat Rp43.000 Sebulan

Masyarakat akan Ambil HTR yang Dikelola RAPP

Masyarakat akan Ambil HTR yang Dikelola RAPP

Sejak 10 tahun terakhir, PT RAPP mengelola lahan masyarakat yang dulunya areal kebun karet dan disulap kebun akasia dengan sistem bagi hasil.

Program HTR PT RAPP berada di sejumlah kecamatan, seperti di Inuman, Desa Sigaruntang, di Logas Tanah Darat di Desa Rambahan dan Situgal. Sementara di Kuantan Hilir berada di Desa Teratak Baru dan Gunung Melintang.

Dulunya ribuan hektare lahan ini digunakan masyarakat sebagai kebun karet, namun karena tergoda mendapatkan hasil, kebun karet tersebut berubah fungsi menjadi kebun akasia dengan sistem bagi hasil.

"Secara ekonomi memang kami merasa tidak diuntungkan dan dirugikan," ujar salah seorang sumber, Minggu (30/8).

Selama lima tahun, untuk satu hektare lahan kami hanya menerima Rp2,6 juta, kalau dihitung penghasilan satu tahun untuk satu hektare hanya mendapatkan Rp520 ribu, kalau satu bulan Rp43 ribu.

"Bayangkan satu hektare lahan kami yang dulunya kebun karet berubah menjadi akasia," katanya.

Dibandingkan dengan pendapatan kalau menyadap karet satu hektare saat ini mungkin bisa lebih besar. Sebagian masyarakat memang sudah ada yang mengambil secara paksa, dan ditanam sawit karena merasa dirugikan.

Camat Inuman Akhyan Armofis, Minggu (30/8) mengatakan, kabarnya sebagian lahan diperpanjang, dan ada masyarakat yang tidak mau dan mengambil lahan tersebut.

Karena saya dapat kabar selama lima tahun satu hektare lahan hanya dibayar Rp3 juta, tentunya banyak masyarakat yang menolak."sampai saat ini RAPP belum ada menyampaikan masalah ini ke pihak kecamatan," katanya.***