Belum Ada Tanda Harga TBS Bakal Membaik

Belum Ada Tanda Harga TBS Bakal Membaik

PEKANBARU (HR)-Meski sudah banyak mendapat sorotan, namun sejauh ini belum tampak tanda-tanda harga tandan buah segar kelapa sawit bakal membaik. Malah sebaliknya, petani sawit di Bumi Lancang Kuning masih terus menjerit, karena harga jual saat ini dinilai sudah tak layak lagi.

Kondisi itu diakui Sekretaris Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segera (TBS) Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Rusdi, Jumat (21/8).  Dikatakan, hingga pekan keempat bulan Agustus ini,

 harga TBS terus melorot hingga Rp109 per kilogram dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, di tingkat pengepul, TBS dari petani hanya dihargai Rp500 per kilogram.

Menurutnya, kondisi ini disebabkan masih lesunya permintaan pasar dunia sehingga harga CPO kembali melemah. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada level harga perdagangan antarperusahaan dan pasar ekspor, melainkan juga berimbas terhadap petani sawit.

“Dari laporan yang kami terima, harga jual TBS sawit dari petani swadaya ke pengepul sekarang ini jauh melorot, kira-kira Rp500 per kilogram, ini yang membuat petani sawit di daerah menjerit,” ujarnya.

Untuk harga TBS yang telah ditetapkan Dinas Perkebunan Riau, saat ini untuk umur 3 tahun dijual seharga Rp921,6 per kilogram, umur 4 tahun Rp1.029 per kilogram, umur 5 tahun Rp 1.101 per kilogram, umur 6 tahun Rp1.133 per kilogram.

Sementara untuk TBS umur 7 tahun Rp1.177 per kilogram, umur 8 tahun Rp1.213 per kilogram, umur 9 tahun Rp1.251 per kilogram dan umur 10 tahun atau lebih dijual Rp1.287 per kilogram, di mana pada pekan sebelumnya mencapai Rp1.396 per kilogram.

Rusdi juga mengatakan tren pelemahan harga CPO juga merupakan imbas dari pelemahan harga minyak mentah dunia.“Jadi pelemahan harga minyak mentah di pasar global juga berpengaruh ke harga minyak CPO, dan ada kecenderungan konsumen di luar negeri lebih memilih menggunakan minyak mentah yang berharga murah dibandingkan minyak nabati,” katanya.

Sebelumnya Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Riau Masperi mengatakan pihaknya memang telah menerima laporan terkait anjloknya nilai jual TBS sawit di tingkat petani.
“Kami sudah terima langsung dan pengakuan dari petani sawit, harga jualnya di level petani itu sudah turun jauh sekali, ada yang jual Rp300 sampai Rp400 per kilogramnya, padahal harga normalnya biasa itu Rp1.400 sampai Rp1.500,” katanya.

Untuk mengatasi kondisi pelemahan harga komoditas ini, Pemprov tengah menyiapkan sejumlah langkah solusi dan pembahasan bersama pihak terkait seperti Bank Indonesia dan OJK untuk membantu petani agar pelemahan ekonomi yang mereka rasakan tidak berlangsung lama. (nie)