Warga Bangun Jaya Merasa Lega

Harga Meteran KWH Turun

Harga Meteran KWH Turun

TAMBUSAI UTARA (HR)- Warga Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, mengaku lega atas keputusan rapat tingkat desa yang dilaksanakan Kamis (20/8). Pasalnya protes harga meteran Kwh yang dibebankan semula sebesar Rp4.500.000, disepakati menjadi Rp3.800.000.

Hal itu terungkap dalam rapat antara warga masyarakat Desa Bangun Jaya dengan pihak koperasi dan pejabat Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kamis (20/8). Pertemuan tersebut untuk membicarakan besaran harga pengadaan meteran sekaligus menyatukan persepsi antara pihak desa dengan masyarakat termasuk pihak koperasi terkait besaran harga.

Dijelaskan Suparman, salah seorang warga Desa Bangun Jaya, penyatuan persepsi tersebut dilakukan karena harga satuan meteran yang dibentuk panitia desa berbeda dengan harga satuan yang ditawarkan koperasi.

Besaran harga  meteran yang ditawarkan panitia desa kepada warga sebesar Rp4.500.000, sementara pihak koperasi menawarkan sekitar Rp3.800.000.

“Pada dasarnya warga lega atas putusan ini. Karena sejak awal warga menginginkan harga yang murah. Namun oleh panitia pengadaan yang dibentuk pihak desa cukup tinggi. Mereka berdalih kalau anggaran tersebut sebagian digunakan untuk pengadaan tiang. Masyarakat kurang terima dan meminta agar mendudukkan masalah tersebut. Sesuai hasil kesepakatan hari ini, ditetapkan menjadi Rp3.800.000,” terang Suparman.

Sementara itu, Bahrum, Pejabat Desa Bangun Jaya, yang juga Sekretaris Camat Tambusai Utara, membenarkan hal itu. Menurutnya hal itu terjadi karena adanya perbedaan pengadaan. Dimana panitia yang dibentuk pihak desa sudah menganggarkan untuk pengadaan tiang. Karena Desa Bangun Jaya belum dipasang tiang listrik.

“Selain pengadaan tiang, perbedaan lainnya juga terjadi pada titik instalasi. Pihak koperasi hanya mengadakan 4 titik instalasi sedangkan panitia mengadakan lima titik. Sesuai kesepakatan dengan biro, warga terima bersih. Artinya meteran dan pemasangan instalasi sepenuhnya tanggung jawab biro. Namun dalam keputusan terakhir nilai meteran kembali berubah dan disepakati menjadi Rp3.800.00 per rumah,” terang Bahrum.

Ditambahkan Bahrun, pengadaan meteran Kwh akan dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk oleh pihak desa bekerja sama dengan koperasi yang diketuai Imron Rosadi. Dalam kerja sama tersebut panitia yang dibentuk desa akan mencari biro yang mampu melaksanakan kegiatan pemasangan meteran sesuai harga yang disepakati masyarakat,” tutupnya. (gus)