Harga Sawit Anjlok

Ratusan Masyarat Terancam Terlilit Utang

Ratusan Masyarat Terancam Terlilit Utang

KUBU(HR)-Ratusan Kepala Keluarga di Desa Teluk Nilam, Sungai Pinang, Kecamatan Kubu dan Kepenghuluan Teluk Bano, Kepenghuluan Bangko Kanan dan Bangko Kiri, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rohil, terancam kehilangan mata pencarian dan terlilit utang. Pasalnya, sejak sebulan terakhir harga Tandan Buah Segar anjlok hingga Rp600 per kilogram.

"99 persen warga di sini berkebun sawit. Sejak harga TBS anjlok, sekitar 50 Kepala Keluarga terancam kehilangan mata pencaharian dan terlilit utang," kata warga Teluk Nilap, Zulaidar kepada Haluan Riau, Rabu (19/8)

Sejak harga TBS anjlok, masyarakat yang selama ini meminjam uang di bank, kredit sepeda motor terancam tidak dibayar. Bahkan, jika tidak adanya antisipasi dari pemerintah, maka tidak tutup kemungkinan kredit sepeda motor tersebut terancam tidak dibayar, begitu juga dengan angsuran bulan pinjaman di bank.

"Sebelumnya harga di PKS berkisar Rp1.150- Rp1.200 per kg. Saya tidak mengetahui secara persis penyebab anjloknya harga TBS," jelas Zulaidar.

Sudir warga Kepenghuluan Teluk Bano, Kecamatan Bangko Pusako, juga mengeluhkan harga TBS yang anjlok. Dirinya mengaku akibat anjloknya TBS, utang di sana sini sudah menumpuk, bahkan untuk keperluan sehari-hari terpaksa minta dengan keluarga.

sebelum harga TBS anjlok kata Sudor, harga TBS sempat mencapai Rp1.200 per kg. Dari harga tersebut, masyarakat yang hampir 150 KK di sini yang memiliki ladang 2-4 hektare bisa berpenghasilan Rp3-4 juta per bulan. "Makanya, warga sini bingung sejak harga TBS anjlok," tutur Sudir.

Salah satu toke sawit Awaluddin warga Bangkosempurna Kecamatan Bangkopusako anjloknya harga sawit dikalangan petani disebabkan harga TBS di Pabrik Kelapa Sawit juga anjlok. "Biasanya di PKS harga sekitar Rp1.250- Rp1.300 per kilogram. Sekarang hanya Rp850- Rp900 perkilogram," beber Awal.

Turunnya harga di PKS lanjut Awal, semua agen sawit atau para pengepul menurunkan harga untuk biaya angkut atau transportasi hingga perkilogram Rp250-300 perkilogram. Kondisi ini juga diperparah dengan antre bongkar di PKS hingga dua hari.

"Mau tidak mau tentu kami juga menurunkan harga agak banyak dari sebelumnya yang biasa biaya tranportasi Rp150-200 perkilogram. Karena antre sampai dua hari, tentu kami tinggikan biaya transpor. Kami takut rugi," pungkas Awal. ***