Bupati Siak Terima Kunjungan Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Budaya Perlu Dijunjung Tinggi

Budaya Perlu Dijunjung Tinggi

SIAK (HR)- Bupati Siak Syamsuar menerima kunjungan kerja dari Kepala Sub Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dyah Chitraria Liestyati,  Selasa (18/8).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kadri Yafis, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan dinas terkait lainnya.

Dijelaskan Bupati Syamsuar, visi dan misi Kabupaten Siak yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta mewujudkan pelayanan publik terbaik. Budaya merupakan identitas suatu daerah, di Riau khususnya Kabupaten Siak budaya melayu merupakan payung negeri. Oleh karena itu budaya perlu dijunjung tinggi oleh semua pihak.

Sebagai daerah yang memiliki  tradisi budaya dan sejarah, kata Syamsuar, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengusulkan Siak sebagai kawasan heritage city atau kota yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan dilindungi.

"Saya berharap Kabupaten Siak menjadi destinasi wisata yang semakin ramai dikunjungi parawisata, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini sebagai upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan, sesuai dengan amanah UU No10 tahun 2009, tentang kepariwisataan yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
 
Sementara itu, Kasubdit Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Dyah Chitraria Liestyati mengatakan, tujuan kedatangan mereka ke Siak berkaitan dengan Kabupaten Siak sebagai salah satu penerima penghargaan kebudayaan untuk kategori Pemerintah Daerah yang perlu diperhatikan.

"Kemudian untuk membantu mengangkat budaya anti korupsi dan budaya anti konflik. Yang kami ingin bangun adalah  masyarakat yang berbudaya. Dengan kategori pemerintah daerah ini bukan sekedar visi dan misi saja,  tetapi bagaimana visi dan misi itu bisa diterjemahkan ke dalam program yang konkrit dan bisa dirasakan oleh  masyarakat. Kebetulan sekali Kabupaten Siak memiliki poin penting yaitu Istana, yang ternyata aset itu sudah lama diserahkan ke Negara," imbuhnya.

Sendainya puncak-puncak budaya memiliki hal yang sama yang dilakukan pendiri atau pelestari Istana Siak ini, katanya, maka NKRI pasti akan lebih terjaga.

"Yang perlu dilakukan Kabupaten Siak ini adalah membangun kesadaran masyarakat itu sendiri dan melibatkan masyarakat, sebab kebudayan hanya bisa eksis jika didukung oleh masyarakat. Jadi masyarakat tersebut harus menjadi subjek dari pembangunan dan sekaligus objek pembangunan," pungkasnya.(adv/humas)