Untuk SDN Ridan Permai

Pemkab Wajib Dukung Pembebasan Lahan

Pemkab Wajib Dukung Pembebasan Lahan

BANGKINANG (HR)-Perjuangan masyarakat Desa Ridan Permai, Kecamatan Bangkinang Kota untuk mendapatkan lahan SD negeri yang saat ini sedang gencar diperjuangkan oleh tim pengadaan lahan, wajib didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kampar. Apalagi rencana lahan yang akan dibebaskan tersebut milik Pemkab Kampar.

Hal tersebut ditegaskan anggota Komisi IV DPRD Kampar, Kardinal Kasim saat reses di Perumahan Athaya I Desa Ridan Permai, Minggu (16/8). “Perjuangan tersebut harus kita dukung bersama dan termasuk Pemkab Kampar, karena perjuangan tersebut untuk dunia pendidikan," ujarnya.

Sarana pendidikan harus menjadi prioritas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) apalagi masyarakat telah memulainya dan pemerintah harus mendorong secepatnya administrasi pembebasan lahan agar pembangunannya bisa dilaksanakan," ujar Kardinal.

Dijelaskan, Komisi IV DPRD Kampar sangat mendukung perjuangan masyarakat untuk mendapatkan lahan tersebut.
"Kalau proses pembebasan lahan cukup lama oleh pemerintah dan kita akan panggil seluruh pihak–pihak terkait dan termasuk Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar," tegas Kardinal.

Ketua tim pengadaan lahan SD Negeri Ridan Permai, Apriyaldi menambahkan, pihaknya sudah melayangkan surat ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar dengan nomor surat 03/TPL-SD/RP/VIII/2015 tertanggal 7 Agustus 2015 tentang pembebasan lahan di lahan Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BPTK) untuk dijadikan lahan pembangunan SD negeri.

"Kami memberikan wak
tu kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kampar untuk memberikan jawaban selama satu bulan ini, kalau seandainya tidak direspons dengan baik kita mendesak DPRD Kampar untuk memanggil pihak–pihak terkait," tegas Apriyaldi.

Apriyaldi minta Pemkab Kampar tanggap dengan kondisi yang ada, karena kebutuhan SD Negeri di Desa Ridan Permain sangat mendesak. Hal tersebut disebabkan karena jumlah kepala keluarga tidak sebanding dengan SD negeri yang ada yang sampai saat ini baru satu SD negeri di Desa itu.***