Mahasiswa Berperan Penting Kelola Lingkungan

Mahasiswa Berperan Penting Kelola Lingkungan

LUBUKMUDA (HR)-Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengatakan, dengan intelektualitasnya dan sebagai agent of chance eksistensi mahasiswa memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Mahasiswa dituntut untuk mampu mengubah mindset atau pola pikir dan pola tindak masyarakat, sehingga dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

“Karena itu, seorang mahasiswa harus menjadi ujung tombak dalam mensosialsiasikan tentang pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Terutama dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang setiap tahun melanda sebagian wilayah Indonesia,” harap Ahmad Syah.

Mantan Kepala Bapedalda Provinsi Riau ini mengemukakan itu ketika membuka kegiatan Impelementasi Program KKN Kebangsaan Tahun 2015 yang dipusatkan di Kecamatan Siak Kecil, Jumat (14/8).

Kegiatan yang mengambil tema “Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan: Penguatan Program Pencegahan Karhutla Berbasis Masyarakat” tersebut diikuti 180 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Mantan Kepala Bapedalda Provinsi Riau ini menilai tema yang diusung itu sangat tepat sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan demi kelangsungan hidup manusia. Apalagi tema tersebut berkait erat dengan kondisi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Yakni masalah Karhutla. Sebab, katanya, masalah Karhutla tidak hanya menjadi persoalan daerah, seperti Kabupaten Bengkalis.

“Namun juga menjadi persoalan nasional bahkan internasional. karena hampir setiap tahun, masalah Karhutla terus melanda pada sebagian wilayah di Kabupaten Bengkalis dan Riau maupun Provinsi lain di Indonesia,” jelas Ahmad Syah.

Selain itu, Ahmad Syah juga memberikan apresiasi karena pada kegiatanKKN Kebangsaan 2015 di Siak Kecil ini juga dilakukan program penyuluhan pada anak-anak usia dini terhadap upaya pencegahan Karhutla.

“Upaya pengelolaan lingkungan berkelanjutan, seperti keseriusan dalam mencegah Karhutla memang harus dilakukan sejak dini. Harus menjaditanggungjawab seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.

Di bagian lain Ahmad Syah mengingatkan setiap orang untuk bersahabat dengan alam. Sebab, pesannya, munculnya berbagai bencana di sejumlah tempat selama ini, bukan karena alam tidak bersabahat dengan manusia.

Sebaliknya, karena manusialah yang sebenarnya justru tidak bersahabat dengan alam, Sementara itu, selaku penanggungjawab pelaksana kegiatan KKN Kebangsaan 2015, Suwondo menjelaskan, selain program penyuluhan pada anak-anakusia dini terhadap upaya pencegahan Karhutla, juga dilaksanakan program revegetasi lahan terdegradasi.

“Kegiatan KKN Kebangsaan 2015 di Siak Kecil ini akan berlangsung selama sebulan dalam telah dilaksanakan selama dua minggu,” jelas alumni yang juga dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas (UR) ini.

Selain dari UR, jelas Suwondo peserta KKN Kebangsaan 2015 berasal dari 27 perguruan tinggi lainnya dari seluruh Indonesia, seperti dari Universitas Sumatera Utara, Institut Pertanian Bogor, Universitas Semarang, Universitas Andalas Padang, Universitas Musamus Merauke dan Universitas Indonesia.

“Jumlah peserta KKN Kebangsaan 2015 di Kabupaten Bengkalis sebanyak 180 orang dari total keseluruhan 662 orang. Untuk Kabupaten Bengkalis mereka melaksanaan KKN di sejumlah desa di dua kecamatan, yaitu Siak Kecil dan Bukit Batu,” papar Suwondo yang juga Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat UR.

Selain Rektor UR Aras Mulyadi dan Danrem 031 Wirabima yang diwakili Kasiter Rem Letkol Kav Erwan, juga terlihat hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut diantaranya Camat Siak Kecil H Alpi Mukhdor dan Bukit Batu Muhammad Fadlul Wajdi.

Sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan, pada pembukaan kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Camat Siak Kecil tersebut, baik Pj Bupati Bengkalis, Rektor UR dan Kasiter Rem 031 Wirabima, sama-sama menanam pohon untuk penghijauan.(man)