Petani Mengeluh

Harga Sawit di Inhu Anjlok

Harga Sawit di Inhu Anjlok

RENGAT (HR)- Petani kelapa sawit di Indragiri Hulu mengeluh, sebab harga jual tandan buah segar  anjlok, dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp750 per kilogram.
“Dalam dua bulan ini saja, sudah terjadi beberapa kali penurunan harga jual buah sawit, hingga saat ini harga sawit Rp750 per kilogram,” kata Rela, salah seorang petani kelapa sawit di Kecamatan Rengat Barat, Kamis (13/8). Lebih jauh dikatakan, penurunan harga awalnya terjadi sebelum Idul Fitri atau pertengahan Juli lalu, yakni dari Rp1.500 per kilogram menjadi Rp1.200 per kilogram.
Kemudian setelah Lebaran, harga TBS kembali turun dari harga Rp1.200 per kilogram menjadi Rp950 per kilogram, beberapa hari setelah itu turun lagi  menjadi Rp850 per kilogram. Hanya selang beberapa hari setelah itu, harga kembali turun dan hingga sekarang harga sawit hanya Rp750 per kilogram. “Jika harga turun lagi, dipastikan masyarakat petani kelapa sawit banyak yang stres, sebab harga jual sawit tidak seimbang lagi dengan harga pupuk serta operasional kebun,” keluhnya.
Diungkapkan, harga sawit yang mengalami penurunan ini tentu membuat perekonomian petani terpuruk. Harga beli sawit tersebut biasanya bergantung pada harga minyak sawit di pasar internasional. Harga pembelian sawit ditingkat pabrik secara  rutin diperbaharui setiap dua pekan, disesuaikan dengan harga minyak sawit di pasar dunia.
Terpisah, pengepul sawit masyarakat asal Rengat Barat, Edy (49), membenarkan jika akhir-akhir ini harga TBS anjlok, akibatnya petani mengeluh, dan buah sawit yang ditampung pun tak lagi sebanyak bulan lalu, karena petani tidak bisa memupuk sawit. “Padahal saya sudah memberi solusi agar petani tetap dapat memupuk sawit sebagaimana mestinya, saya coba memberi pinjaman kapada mereka, kalau buah banyakkan kami sama-sama senang,” ujarnya.(rez)