Suhu Politik Memanas

KAHMI : Jangan Bawa Sara ke Medsos

KAHMI : Jangan Bawa Sara ke Medsos

SIAK (HR) - Pertarungan merebut posisi Siak 1 di Pilkada Desember mendatang tampaknya mulai menimbulkan riak-riak politik yang memanas. Untuk itu diminta kedua belah kubu santun dalam meraih simpati masyarakat.

Isu suku berhembus di media sosial dan dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan atau bahkan pertikaian.

Ketua Korp Aluminium Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Siak Berlian, Senin (10/8), mengaku terkejut melihat perang isu suku yang pernah marak di media sosial beberapa hari yang lalu. Ia menilai sikap itu tidak layak untuk ditunjukkan di media sosial.

"Miris kita membacanya, isu dihembuskan dari satu pihak dan dibalas oleh pihak sebelah. Beberapa tokoh lembaga adat dan pangguyuban banyak yang menghubungi masalah ini, meminta pendapat bagaimana cara meredamnya," ujar Berlian.

Tambah Berlian, meski tidak dapat dipungkiri ada pengaruh ras dalam pilkada ini, namun jangan sampai isu tersebut dilontarkan ke media sosial atau dalam bentuk alat peraga.

"Kalau sesama suku memberikan dukungan itu sah-sah saja, namun kami minta santun, jangan sampai menyinggung perasaan saudara kita yang lain," ujar Berlian. Mengkaji sejarah, lanjut Berlian, isu ini berhembus kemungkinan dampak dari pilkada sebelumnya. Peluru tersebut kini membalik dan menjadi hal yang membahayakan.

"Kalau sebelumnya 3 calon, sehingga tidak terlalu berbahaya, kini kondisinya berbeda. Jika isu ini menimbulkan pepecahan, maka akan menjadi PR dan beban moral bagi tokoh-tokoh paguyuban," ujar Berlian.

Di akhir pembicaraan, ia kembali mengingatkan tujuan Pilkada adalah untuk memilih pemimpin yang bisa menyatukan masyarakat. Jangan sampai disalahartikan oleh para pendukung dan relawan masing-masing calon. -