UNTUK PINJAMAN

SMF Salurkan Rp1,63 T

SMF Salurkan Rp1,63 T

JAKARTA (HR)- Sepanjang semester I 2015, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp1,63 triliun atau 47 persen dari target tahun 2015. Pada Semester II, SMF Targetkan Penerbitan EBA SP Senilai maksimal 2T.

Secara kumulatif, Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto menuturkan, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2015 mencapai sebesar Rp18,18 triliun untuk 393.524 debitur KPR, artinya meningkat 37  persen dari posisi 30 Juni 2014 sebesar Rp13,27 triliun.

"SMF mencatat pendapatan semester I tahun 2015 sebesar Rp424,3 miliar naik 33,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp318,9 miliar," sebutnya.

Pencapaian ini terhitung cukup baik, mengingat kondisi pasar di tahun 2015 yang belum bergairah masih terimbas dari kondisi pasar yang volatile, serta kurs mata uang yang tidak stabil,” ucapnya dalam siaran pers, Minggu (9/8).

Dia menjelaskan, tahun ini animo berbagai institusi baik Bank Umum maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperoleh pendanaan cukup baik. SMF telah membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai institusi demi mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Kerja Sama 18 Institusi Sampai saat ini telah terealisasi kerja sama pembiayaan refinancing KPR dengan 18 institusi yang terdiri dari bank umum, bank syariah, BPD & Multifinance.

"Azas Kehati-hatian tentunya kami terapkan untuk memperoleh tingkat risiko kredit yang rendah, yaitu hingga saat ini SMF tidak ada NPL (Non Performance Loans),” tegasnya.

Target sekuritisasi pun, tambahnya, dilaksanakan bekerjasama dengan Bank BTN dengan menggunakan skema EBA-Surat Partisipasi (EBA-SP), senilai  maksimal Rp2 triliun.

Efek Berangun Aset- Surat Partisipasi (EBA-SP) ini menggunakan underliying KPR dari Bank BTN, dengan kategori prime mortgage, karena dipilih melalui 32 kriteria seleksi. Diharapkan sekuritisasi aset ini bisa mempercepat proses pengadaan rumah, demi mensukseskan program 1 juta rumah, seperti yang digagas oleh pemerintah.

"Saat ini transaksi sekuritisasi sedang dalam proses finalisasi, untuk itu mohon dukungan semua pihak, utamanya dari OJK, SRO (BEI & KSEI) serta khususnya para Investor. Kami cukup confidence EBA-SP ini dapat diserap pasar karena penerbitnya adalah SMF yang notabene adalah BUMN yang 100% dimiliki oleh Pemerintah dan didirikan khusus bergerak dibidang pembiayaan sekunder perumahan,” ungkap Raharjo.

Pihaknya mengharapkan dengan suksesnya pelaksanaan sekuritisasi KPR dengan EBA-SP, akan dapat mempercepat proses percepatan pertumbuhan volume KPR.(bic/mel)