Benteng Panglima Datuk Penyarang dan Situs Putri Hijau Rohil

Sekarang Jadi Gundukan Tanah

Sekarang Jadi Gundukan Tanah

BAGANSIAPIAPI (HR)-Karena tidak mendapat perhatian khusus, benteng peninggalan Panglima Datuk Penyarang, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir kini menjadi gundukan tanah yang diatasnya sudah ditumbuhi rerumputan.

Benteng itu memiliki panjang 900 meter yang memanjang hingga bibir Sungai Rokan. Dekat benteng itu juga terdapat situs Putri Hijau.
"Kontruksi benteng berbentuk parit dengan dalam dan lebarnya sekitar enam meter dengan tinggi 4 meter. Pola benteng ini mirip benteng yang dibangun oleh Tuanku Tambusai yang ada di Dalu-dalu, Rohul," kata staf Balitbang Provinsi Riau, Tabrani, Sabtu (8/8).

Dikatakan Tabrani, kontruksi benteng memanjang dan berliku-liku. Tim masih mencari lokasi gerbang utamanya. Pada dinding benteng, menghadap ke sungai Rokan. Karena terjadi sedimentasi, maka lokasi benteng kini berada di perkebunan karet milik warga.


Sementara itu, warga Siarang-arang, Mahadi (70) mengungkapkan, keberadaan benteng sudah ada sejak dia dilahirkan. Penuturan yang sama juga disampaikan Rahman (74). Dirinya sering mendapat pengalaman aneh ketika menoreh getah berdekatan dengan lokasi benteng. Ada pengalaman yang tidak bisa dia lupakan pada saat dirinya berumur 18 tahun.

Kala itu dia bersama ayahnya menoreh getah di pinggir Benteng Panglima Penyarang. Tanpa disadari, dia melihat benda berkilauan dari dalam gundukan. Karena penasaran, benda itu pun ditariknya dari dalam tanah.

Seingatnya, benda itu lebih mirip capeng (celana dalam dari tembaga) yang dipercaya milik Putri Hijau. Seketika itu juga petir menggelegar. Karena ketakutan, ia pun mengembalikan benda pusaka itu ke dalam tanah.

Keesokan harinya mereka kembali ke tempat itu sekadar melihat-lihat. Namun capeng tersebut sudah tidak ada lagi di tempat.***