Ratusan Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen

Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun

Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun

PEKANBARU(HR)-Musim kemarau panjang di Riau, sudah mulai berdampak di beberapa daerah sentra penghasil beras di Riau. Sejauh ini, seluas 1.691 hektare lahan pertanian di Riau mengalami gagal panen akibat kekeringan. Meski demikian, Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau menjamin, stok beras cukup hingga akhir tahun ini.

"Stok beras kita aman hingga akhir tahun, begitu juga dengan berapa jumlah penyalurannya sudah kami buat. Tapi mengenai berapa rinciannya, saya tidak bisa sebut. Karena dikhawatirkan akan berdampak terhadap masyarakat," ungkap Kepala Bulog Divre Riau, Faruq Octobri Qomary, Selasa (4/8).

Menurutnya, pihaknya memang tidak bisa menyebutkan rincian stok beras di Bulog. Sebab, dikhawatirkan akan dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk mempermainkan harga. Bila sudah demikian tentu saja akan sangat berdampak kepada masyarakat juga.

Menurutnya, stok beras yang ada di gudang Bulog Riau saat ini, berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air. Di antaranya Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan dari daerah produsen penghasil beras lainnya. Untuk penyebarannya, beras tersebut disimpan menyebar di sejumlah gudang Bulog,  seperti Dumai, Tembilahan dan Kota Pekanbaru.

Sementara itu, data dari Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Riau, menunjukkan, sebanyak 945 hektare sawah di Riau mengalami kekeringan dan akhirnya rusak.

Kondisi itu terjadi di Kampar sebanyak 541,8 hektare, Kuansing 397,5 hektare dan di Rokan Hulu seluas 6 hektare. Kekeringan ini membuat produksi beras lokal Riau berkurang.

Tidak hanya itu, kekeringan juga menimpa lahan tanaman lain seperti jagung, palawija dan cabe. Luasnya mencapai 746 hektare. Lahan-lahan tersebut berada di Kampar seluas 119 hektare, Kuantan Sengingi 67 hektare, Rokan Hulu 257 hektare dan di Indragiri Hulu seluas 273 hektare.

Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Riau, Gusriani, meski cukup banyak areal persawahan yang rusak, namun hal itu tidak membuat Riau terancam krisis pangan. Karena di Kampar dan beberapa kabupaten lainnya sudah panen raya padi beberapa bulan sebelum musim kering terjadi.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Riau, Darmansyah, pihaknya juga telah melakukan langkah antisipasi menyikapi musim kemarau saat ini. Menurutnya, untuk tahun ini, BKP Riau masih memiliki stok pangan sebanyak 111,5 ton.

" Untuk mengantisipasi fuso atau gagal panen akibat kemarau, kita masih punya stok pangan 111,5 ton. Begitu juga dimasing masing kabupaten, juga sudah mencadangkan stok pangan," terangbta,

Disebutkannya, untuk Kabupaten Pelalawan ketersediaan stok pangan sebanyak 18 ton, Indragiri Hulu 100 ton, Indragiri Hilir 20 ton dan Meranti 10 ton.

Sejauh ini, stok pangan di Riau terhitung aman, karena sejumlah daerah yang menjadi pemasok utama pangan ke Riau, belum dilanda kekeringan. Seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. "Begitu juga dengan pendistribusian, juga masih aman, karena cuaca belum ada banjir dan tanah longsor, daerah lain juga masih siap memasok pangan ke Riau," katanya.

Dalam kesempatan itu, Darmansyah mengimbau bupati dan walikota membuat cadangan pangan pemerintahan daerah masing- masing 100 ton.

"Untuk daerah Riau juga masih tersedia cadangan pangan untuk mengantisipasi bila terjadi potensi kerawanan pangan di desa. Seperti daerah Rohul Inhil, Inhu, Meranti, Kampar dan daerah Riau lainnya," tutupnya. (her, rtc)